Repost by: AlFaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: طلوع البحرين
Mukasurat 28
Banyaknya apa yang dihapal oleh Abu Hatim Ar Rozi.
Kita masih membahas tentang biografi ima if, mmm Imam Abu Hatim Ar-Razimahullah, masih di akhir-akhir muka surah dua puluh-tujuh.. Si Rahimahullah. Banyaknya apa yang dihafalkan oleh Abu Muhammad Abdurrahman saya mendengar ayah saya. ini apakah ada dulu seorang guru tua, Muhammad bin Yas Al-Isfatih, beliau menghafal tafsir. apa? Riwayat-riwayat yang berisi tafsir. Dan sangat gemar dengan masalah tafsir. Apalagi seperti apa? Tafsir Ibnu Jarir, jelas itu betul-betul penuh dengan riwayat. Dan dalilkan hadis-hadi. Ataunya titik dua.. dan beliau sering memberikan ilmu tafsir kepada saya dan kepada harusnya ya. Apabila tapi apabila. dengan beliau, sedikit saja tentang masalah riwayat dalam tafsir, beliau tidak hafal. Tentunya apa? Dikatakan hafal tapi dibandingkan dengan muridnya, ternyata muridnya lebih hafal.. beliau mengatakan wahai anakku, beri saya faedah. Ini ketawaduan guru tersebut. Baik, tidak merasa apa? Gengsi pada muridnya. Lupa minta diingatkan oleh muridnya, selesai.. Saya mendengar ayah saya mengatakan ah sekarang diperjelas contohnya. bin Yazid Al-Iswati itu banyak menghafal tafsir, kemudian beliau berkata kepada kami pada suatu hari apa yang. hapalkan tentang firman Allah lalu mereka berbolak-balik di negeri-negeri. Baik yaitu adakah tafsir riwayat tentang masalah ini. Maka para ahli hadis, saling melihat satu sama lain. Siapa yang mau menjawab pertanyaan gurunya. Saya mengatakan saya. ini adalah Abdullah bin Sholeh agak-agak lembek beliau meriwayatkan dari Muhammad Muawiyah bin Saleh juga. putus, tapi Ali bin Abi Thalhah punya acara yang didapatkan dari Ibnu Abbas. Yaitu bepergian di negeri-negeri. fasta, maka beliau memandang bagus jawaban saya. Baik, tafsir dengan apa? Riwayat. Saya mendengar ayah saya berkata Muhammad Ibnu Yahya. Saburi Ar-Roy, Muhammad bin Yahya Az-Zuhmli, guru yang dengki kepada muridnya itu pada Imam Bukhari tiba di negeri, di Kota Roy ini.. Lalu saya sampaikan yaitu dalam saya sampaikan kepadanya tiga belas hadis dari hadis Zuhri ternyata beliau. tahu dari hadis-hadis tadi kecuali tiga hadis saja. Yang lain tidak beliau miliki dan tidak beliau ketahui. Padahal ini punya. ada sepotong di mmm sebagian besarnya hilang. Ada sepotong tercipta di Dangmage dan ada juga punya file-nya doyan. Ternyata yang dia mengkhususkan diri terhadap riwayat Zuhri ternyata apa. abu Hakim Ar-Raziq justru lebih hafal. Sebagaimana yang tadi yang mengkhususkan dalam tafsir, ternyata justru lebih hafal daripada beliau. Ini menunjukkan luasnya hafalan Abu Hatim Ar-Razi, begitu. Kembalinya kepada apa. dan kesungguhan. Padahal kalau capacity jantung samalah kita dengan beliau, manusia biasa. Tapi memang kesungguhan dan keberkahan lain-lain. Ma'rifatumir. Sekarang pengetahuan Abu Hatim Ar-Razi rahimahullah tentang kesahihan atau kedaifan Hadis. Abdurrahman rahimahullah. telah datang kepada saya seseorang dari orang yang agung, jillah, yaitu apa? Orang yang jalil, dari penduduk Roy, jadi orang yang memiliki pemahaman,. dia membawa buku tulis. Lalu dia menyodorkannya kepada saya. Saya mengatakan di sebagian isinya itu, Hadis yang ini salah. perawinya memasukkan suatu Hadis ke Hadis yang lain saya mengatakan ke sebagian yang lain ini juga keliru. saya berkata di sebagiannya juga ini Hadis yang mungkar saya mengatakan di sebagiannya lagi ini Hadis yang dusta adapun. lain itu hadis-hadis yang sahih. Dari mana Anda tahu bahwasanya ini salah, yang ini batil, yang. Kitab apakah yang meriwayatkan kitab ini mengabarkan pada Anda mengatakan saya keliru. Saya dusta dalam Hadis demikian ya siapa yang mengabari Anda bahwasanya dia salah. Saya mengatakan tidak demikian, saya tidak tahu. ini dari riwayat siapa dia? Hanya saja saya tahu ini salah. Berarti apa? Ini menunjukkan di buku itu tidak disebutkan ujung hadisnya itu rahimnya siapa?. Mungkin apa sengaja tidak ditampilkan tajuknya atau buka surat yang paling depan. Tapi beliau langsung paham, ini salah. Dalam satu riwayat, orang itu mengatakan, bertanya apakah. Anda mengklaim ilmu gaib, Anda tak jumpa orangnya, gimana Anda tahu ini salah. Ini bukan mengklaim tahu perkara gaib. Lalu orang itu tanya lagi, lalu. dalil yang menunjukkan apa yang Anda katakan itu. Saya menjawab, bertanyalah Anda tentang apa yang saya tanya, saya katakan ini. orang yang memahami seperti yang saya pahami, yaitu orang yang pakar dalam ilmu yang saya pakar di dalamnya yaitu ilmu hadis.. Kalau kami ternyata bersepakat yaitu ternyata jawabannya sama, maka Anda akan tahu bahwasanya kami tidak sembarangan dalam menghukumi. Dan kami tidak mengatakan itu kecuali dengan pem. hama. Siapa orang yang pakar dalam masalah seperti yang ada, pakar di dalamnya ini, masalah ilmu hilal, saya mengatakan. Apakah akan mengatakan seperti yang Anda katakan? Saya mengatakan iya. Dia mengatakan ini sangat mengherankan. tapi azab yaitu sangat mengherankan. Gimana kalian boleh sepakat? Kalau kalian sendiri belum, sudah mmm belum saling mmm menyepakati lafazh Hadis-nya misalkan belum saling berjumpa. Fa. Lalu dia pun mengambil buku itu lagi. Kemudian dia menulis di dalam lembaran yang kosong. Kosong tapi dengan apa? Pakai di sini ya.. Tentang hadis-hadis yang saya hukumi salah tadi itu. Lalu dia berangkat lagi menemui saya se. sekian waktu tentunya. Dalam keadaan dia telah menulis lafaz-lafaz yang dikatakan oleh Abu Zur'ah di dalam eh tentang hadis-hadis tersebut.. lalu dia bercerita, hadis yang Anda katakan itu batil, Abu Zur'ah bilang, ini dusta, hadis ini dusta saya mengatakan dusta dan batil sama saja. intinya adalah ini Hadis palsu, Hadis yang Anda hukumi dusta, Abu Zulah mengatakan ini adalah Hadis yang batil.. Hadis yang Anda hukumi mungkar, Abu Surah bilang itu mungkar. Seperti yang Anda katakan, kalau Hadis yang Anda katakan sahih, Hadis-Hadisnya sahih, bilang ini sa. sahih. Lalu dia mengatakan, alangkah menghilangkan ini. Ini seakan-akan. ini. Kalian berdua boleh bersepakat tanpa kalian saling jumpa di antara kalian berdua tanpa saling menyepakati. Itu zaman dulu. Kalau zaman sekarang mungkin kalian sudah saling WhatsApp kok. Hmm. Sekarang, sekarang. Kalau dulu mana ada itu. Berarti apa? Memang ini adalah menunjukkan kedalaman ilmu mereka berdua, tahu ini keliru hadisnya. Maka telah jelaslah itu bahwa. kami tidak sembarangan di dalam menghukumi. Tetapi kami hanyalah mengucapkan itu dengan ilmu dan makrifat yang dikurniakan kepada kami.. Dalil yang menunjukkan benarnya ucapan kami, apa itu? Bahwasanya misalkan uang emas dinar yang. berarti apa? Ini dipalsukan. Dibawa kepada pakar emas. Dia akan mengatakan ini dinar palsu.. dan dia akan mengatakan pada dinar yang lain, ini dinar yang bagus. Padahal kalau orang macam kita mungkin senang ditipu, emas yang palsu atau berlian yang palsu atau apa karena mata kita belum apa belajar yang seperti itu, belum. itu. Teman ana yang di Ambon bilang, saya sekedar pegang saja sudah tahu ini emas asli atau palsu, karena memang sudah belasan tahun kerjanya itu saja dulu, sebelum ke Damar. Memang kebakaran dengan orang yang tidak pakar. kemudian mengatakan mmm mana ini mmm lalu jika ditanyakan kepada pakar emas tadi, dari mana Anda. emas palsu apakah ada hadir ketika Dinar itu sedang dipalsukan, sedang dibuat-buat dengan cairan, cair kimia tertentu, dia mengatakan tidak.. Kalau ditanyakan apakah orang yang memalsukan mmm Dinar tadi mengabari Anda bahwasanya saya telah memalsukan dinar ini?. dia mengatakan tidak. Maka dari mana Anda mengatakan sesungguhnya Dinar yang ini palsu? Dia akan mengatakan ini ilmu yang diberikan pada saya. Memang sudah pakar. sekian lama. Tayib. Maka demikian pula kami yaitu para pakar hadis kami diberi pengetahuan tentang itu. Setelah apa belajar berbelas. tahun tentunya, sudah terbiasa mengetahui alur sangat seperti ini itu betul atau tidak betul dan sebagainya. Saya berkata pada dia,. contoh yang lain, Anda bawa adik dari yakut, permata yakut, kepada salah seorang dari pakar permata Fayakul dia. mengatakan ini kaca saja, kalau kita susah untuk tahu itu, tertipu senang saja. Lain, disangka berlian, padahal ternyata sekedar apa? Kaca atau cermin atau apa itu. Buayaku nulis limit. dia akan mengatakan pada benda semisal itu di mata kita. Ini baru dikatakan yakut, inilah permata yang asliat kalau ditanyakan pada dia. Anda mengatakan dari mana Anda tahu yang ini adalah kaca sementara yang itu adalah permata yakun. Apakah Anda hadir di tempat di mana kaca ini dibuat. Dia mengatakan tidak. Apakah orang, apakah orang yang mencetak. Mencetak ini mengatakan kepada, memberitahu Anda bahwasanya yang dia cetak ini adalah kaca teriak. Maka dari mana Anda tahu adalah ini adalah ilmu yang. diberikan kepada saya. Ini kalau yang ditanya memang pakarnya bukan orang di jalan sembarang-barang mengatakan ini ilmu yang saya diberi. Tak, itu orang yang memang sudah makruf dia memang pakar perhiasan atau pakar emas atau pakar apa.. Demikian pula kami, kami diberi suatu ilmu yang kami tidak siap untuk memberikan. menghabarkan pada Anda bagaimana kami tahu untuk kami mmm bagaimana kami tahu bahwasanya Hadis ini dusta, Hadis, bahwasanya ini adalah Hadis yang mungkar,. kecuali dengan apa yang kami tahu. Tayib, ini dengan apa? Kedalaman ilmunya, terkadang susah untuk memberi tahu alasannya begini, begini, begini. Tetapi apa? Kalau, kalau diberi kesempatan memang mereka akan menjelaskan sebagaimana yaya. Ma'i memberitahu sebabnya begini, sebagaimana yang disebutkan juga oleh Abu Hatim sendiri dalam kitab, kitab apa itu? Mmm ilal Ibnu Abi Hatim. Abu Hatim akan menceritakan ini salah karena riwayat yang lain, demikian, demikian kita. dengan riwayat lain digabung riwayat yang lain, menunjukkan yang pertama ini keliru dan seterusnya. Jadi penjelasannya sebenarnya ada ketika diberi kesempatan secara lebih luas.. bismillahirrahmanirrahim
Powered by Borodutch Invest
No comments:
Write komentar