Repost by: AlFaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: طلوع البحرين
Mukasurat 21
Syiah Rofidhah munafiq.
Kitab Tarikh Baghdad Khatib alBaghdadi.
Wafatnya Abi Zur'ah Ar Rozi - kena penyakit tho'un. Ketika sakoratul maut membaca sanad yang lengkap, hadis
لا إله إلا الله
Nama dan kelahiran beliau.
Imam jarh wat ta'dil.
Wajib tahu diri dan terus belajar.
Semangat Abu Hatim Ar Rozi untuk menuntut ilmu.
Kita masih di muka surah dua puluh-satu biografi iman Abu Hatim mmm Abu Zur'ah ar-Razi. Ini riwayat rekan, rekan belajar meriwayatkan dari rekan yang lainnya. Jelas Abu Hatim dan sama-sama apa? Teman. Abu Zur'ah menyampaikan hadis kepada saya, dan beliau tidak meninggalkan setelah beliau wafat, orang seperti. beliau. Memang Abu Zuah meninggal duluan. Dari sisi ilmu, dari sisi fikih, juga dari sisi pemahaman dan penjagaan diri, wasitekon dan kejujuran. Dan saya tidak mengetahui di wilayah timur dan barat. Orang yang memahami ilmu seperti. ilmu ini seperti beliau masalah Hadis dan penyakit-penyakitnya.. Dan apabila engkau melihat orang dari Roy, merendahkan Abu Zur'ah, maka ketahuilah bahwasanya dia adalah mutajib. Berarti Abu Zur'ah sebagai apa? Sebagai batu intihan, batu jam. kenapa orang dari Roy? Bagaimana orang yang lain? Nah, beliau memberikan uzur, orang dari Roy kalau tak mengenal beliau, kemudian mengejek dan menghina. Nah, kalau, bukan, jelas orang dari Roy kenal beliau. Kemudian mengejek, berarti memang orang ini muktad. tapi yang selain orang di sana mungkin dia taktahu. Jadi apa kalau dia merendahkan dibagi tahu dulu, siapa Abu Zual itu? Abdurrahman Ibnu Abi Hatim. dengar ayah saya berkata disebutkan kepada beliau tentang Abu Abdillah at-Taulani. Lebih memahami ilmu ini daripada zaman dulu daerah. dan sekarang penuh dengan Syiah dan pemain bola, nauzubillah. Diteheran di ibukotanya itu. Satu-satunya masjid yang dulunya masjid ahlusunah dipakai untuk main bola kata para dokter. pergi ke sana untuk lihat langsung Iran seperti apa. Nauzubillah. Sementara ada di sana beberapa piara orang Yahudi dibiarkan dengan indahnya. Nah seperti itu gimana kita katakan mereka saudara kita orang Syiah Rafidhah. seperti itu. Dan lebih tahu, lebih berilmu daripada Abu Abdillah at-Taqarani, walaupun semuanya ulama, semuanya bagus di sini, di zaman. tapi lebih bagus lagi dalam segala ilmu, ilmu fikih, ilmu hadis, dan yang lainnya.. Tentang dalam kitab beliau dan kitab ini penting sekali. Abu surah Ar-Razi adalah imam yang disepakati tanpa ada penolakan. Tidak ada seorang pun yang menghafalkan hadis yang berselisih tentang beliau.. keutamaan beliau terlalu banyak untuk dihitung-hitung, tapi apa? Kita tetap berusaha menyebutkannya agar umat kenal. Orang zaman sekarang banyak tidak kenal beliau. Tidak ada seorang. yang setara dengan beliau dalam masalah-masalah ini antar sesama apa ulama. Dalam tarikh bada dan ini kitab yang termasuk paling penting di. beliau. Sampai-sampai sebagian orang mengatakan seandainya saja khatibbak tadi menyebut saya dalam tarif Baghdad walaupun dengan celaan yang penting saya masih ini. Tentunya niat yang salah. Tapi menunjukkan betapa mulianya orang yang sampai disebut-sebut di dalam tarif bangga. Tentang beliau adalah imam rabani, hafalannya eh mantap, kuat, memang hafiz,. banyak hadisnya dan beliau adalah orang yang jujur. Sekarang wafatnya Abu Surah Ar-Razi rahimahullah kewafatannya pun tidak seperti wafatnya orang biasa. Oleh Abdurrahman Sami itu. saya mendengar ayah saya berkata Abu Surah meninggal dalam keadaan terkena tha'ul ya sakit perut. ketika sedang sakaratul maut, perlu beli mmm kening beliau mengeluarkan peluh. Lalu saya berkata pada Muhammad bin Wara, mmm Muhammad bin Muslim bin Wara. Apa yang Anda hafalkan tentang mentalkin orang yang mau mati. Ku dengan ucapan lailahaillallah ini orang yang akan mati dalam. pembahasan ini. Sebagaimana firman Allah taala sesungguhnya engkau wahai Rasulullah akan mati. Dan mereka juga akan mati. Bukan sungguhnya engkau wahai Rasulullah sudah mati, sebagian orang salah. memahami setelah mati ditaruh kita ada gunanya amalan sudah putus. Lidah dia tak mampu bicara sudah. Yang tersisa hanyalah apa? Hasil amalannya di alam kubur. Tapi ini tarqin adalah untuk orang. hendak mati, yang masih mampu untuk beramal, agar menutup amalannya dengan lailahaillallah. Kalau sepanjang umurnya justru berbuat syirik, setelah mati ditalkin, apa gunanya?. maka Muhammad bin Muharam mengatakan, ini diriwayatkan dari Muad bin Jabal, mmm apa ini?. seakan-akan ada, ada lafaz yang hilang. Tapi kalau dalam riwayat yang lain, itu mereka ingin cuma mereka malu karena jelas level. lebih tinggi dari mereka dan hafalannya lebih tinggi gimana menyuruh mengucapkan lailahaillallah mereka malu tapi memang Rasulullah telah apa menggalakkan untuk mentalkin maka mereka pakai cara yaitu mereka muroja. satu sama lain. Berdua dengan antara siapa? Muhammad bin Muslim bin Waroh dengan Abu Hakim Ar-Razi. Agar Abu Zur'ah dengar dan mudah-mudahan mau bicara. Itulah ceritanya yang lebih lengkap. Baik. di sini banyak ini ada pertanyaan, ada apa tanda tanya maka siapa? Yaitu Farman, siapa yang meriwayatkan dari Muan. Maka kemudian apa. sebelum mereka atau salah satu dari mereka melengkapi sanadnya Abu Zuah mengangkat kepalanya dalam keadaan beliau. Bayangkan orang sakaratul maut malah membaca sanad, sanad yang tepat lagi. Barang siapa akhir ucapannya lailahaillallah, maka dia akan masuk surga. Mana ada orang zaman sekarang yang bukan mau Hadis. malah mengucapkan sanad yang lengkap, kemudian apa? Ngucapkan lailahaillallah seperti ini. Kalau dia bukan muhadir. Kemudian jadilah rumahnya. itu menjadi guncang karena tangisan orang yang hadir. Dalam riwayat yang lain, setelah mengucapkan Hadis itu beliau meninggal dunia, maka orang peserta dan menangis semua. Menangis tapi tidak meratap-ratap tentunya. Hmm.. anak buah dari bercerita. saya mendengar Abu Zur'ah berkata di dalam sakitnya beliau ya beliau meninggal dengan sebab itu ya Allah sesungguhnya saya rindu untuk melihatmu. Lalu apabila Allah bertanya kepada saya dengan amalan apa engkau rindu kepadaku?. dengan rahmat-Mu wahai Rabb, ini orang yang kenal Allah, tahu Allah akan dilihat, orang muktadin, ya enggak tahu ini, muktadin yang meyakini Allah tak dilihat, di hari kiamat.. Beliau rahimahullah, meninggal dunia di Kota Roy. Hari terakhir dari bulan Zulhijah, bertema akhir tahun, betul yo.. tahun dua ratus enam puluh-empat Hijriah dan beliau tidak punya anak. Baik, tapi tak pa-pa, para muridnya banyak dan ilmunya sampai ke kita.. akan terus mengalir insyaallah. Adapun eh daftar pustakanya disebutkan di bawah sini. Kita masuk ke yang berikutnya. Nama beliau dan kelahiran beliau penghafal yang besar. Yang populer, yang famous. terkenal Bahrul Ilal, lautan ilmu ilal, Imamul Jarhi watakdil, Imam Jalawat Takdil, ah ini baru betul, Imam Jarobah takdir adalah orang-orang yang seperti ini, jangan orang macam kita mengklaim. takdir ini dan itu lalu menyombongkan diri, lalu merasa sudah hebat, tak perlu ulama, nauzubillah. Kita harus tahu diri. Tayib, demikian pula, mmm setiap kita wajib untuk apa tahu diri,. terus belajar. Beliau adalah. Imam Ahmad bin Hambal Assyaibani rahimahullah dan teman belajarnya.. beliau lahir di Roy. Tahun seratus sembilan puluh-lima Hijriah. Sekarang gambaran tentang semangat Abu Ha. untuk menuntut ilmu. Saya mendengar ayah saya bercerita, berkata, kata. saya menulis Hadis yaitu mulai apa belajar mencatat Hadis pada tahun dua ratus sembilan Hijriah dalam keadaan saya usia empat. tahun. Bagus sejak muda sudah mulai apa? Menulis sadis, menyalin, dan sebagainya. Paling tidak apa melatih tangannya menulis dan seterusnya. Pada tahun itu saya. sudah berbolak-balik ke para ahli hadis. Jangan diartikan berselisih pendapat. Tapi berbolak-balik ke sana, ke sini, dan seterusnya. Zaman dulu cari ulama lebih mudah, dalam satu kota, boleh kita mendapat. banyak ulama seperti yang dalam biografi Ibnu Abi Hatim anaknya itu. Nah zaman sekarang belum tentu dalam satu negara ada ulama tapi semampunya kita belajar bersama dua kata. Siyad Al Marwazi Sanatain, saya menulis Hadis dari pada tahun dua ratus sepuluh, berarti apa setahun berikutnya. Beliau tiba di negeri kami dari sendiri daerah juga. Daerah atau di dekat karena beliau ingin. lewat situ, ah kita kesempatan ada ulama datang, kita berusaha untuk datang ke beliau mencari hadis, mencari ilmu dan seterusnya itu. Di samping ilmu hati.. saya juga menulis hadis dari guru yang lain, Abdullah bin Ashim tahun sepuluh atau seperti itu dari kitab. Saya berusia lima belas tahun, dengan apa? Saya, saya tulis sendiri. Dan saya. faedah kepada orang-orang. Walaupun apa masih kecil, masih empat belas, lima belas tahun, tapi orang-orang mulai memerlukan beliau. Ini berkah dari Allah taala. Dari Abu Abdurrah. yaitu banyak orang minta Hadis Abu Abdurrahman Al-Mukri melalui saya. Nah saya yang menyampaikan kepada mereka demikian ketika itu saya masih belum lagi pergi buana. orang-orang sendiri sudah memerlukan beliau. Berkah yang besar. Lalu orang-orang pergi ke luar menemui langsung ke Abu Abdurrahman Al-Mukri. Orang-orang zaman itu. bersemangat mencari Hadis. Lalu mereka mendengar langsung dari Abu Abdurrahman mereka pulang lagi dalam keadaan saya ada di Roy.. saya juga menulis Hadis dari Yazid di tahun yang sama, dua ratus sepuluh. Jadi dalam satu tahun belajar ke ulama yang banyak, ini bagus, kesempatan emas. saya usianya lima belas tahun beliau ketika itu singgah di rumahnya Said bin Sairah. lalu mereka mencari Mustamli yaitu yang mengumandangkan imla. Karena waktu itu jelas belum ada loudspeaker, belum ada apa ini, alat-alat pengeras suara sementara yang hadir beribu-ribu atau. perlu ada orang yang menyampaikan suara dengan suara yang lantang. Untuk apa? Eh meminta eh imlak dari beliau lalu dia akan menyampaikan ke para murid. Ternyata si penyampai suara hari itu tidak hadir.. menyampaikan kepada mereka. Saya yang bro. Seru dengan suara lantang, menyampaikan suara dari si guru. Saya mendengar ayah saya berkata,. di tahun pertama saya keluar, keluar jadi Roy untuk mencari Hadis saya tinggal selama tujuh tahun. saya menghitung-hitung berapa jarak yang sudah saya tempuh dengan perjalanan kaki saya ini lebih dari seli seribu farsya. satu farsyad adalah tiga mil ha berarti apa? Boleh jadi lebih dari tiga ribu mil jalan kaki untuk cari hadis bayangkan itu kalau di Indonesia banyak orang-orang, orang-orang awam, mereka jalan kaki sambil ditulis. ini pejalan kaki mau dari Jawa Timur ke Jakarta untuk cari popularitas nanti masuk koran. Oh orang ini hebat. Jalan kaki dari ujung pulau Jawa ke ujung yang satunya lagi. Tapi bukan cari hadis cuma cari popularitas saja. Ndak ada guna. Nauzubillah. Tapi itu dimuliakan setiap kali dia pergi ke apa Balen Police nanti tulis kasih makan free mmm apa itu teh free tes tes uang enggak masalah polisi enggak jahat. Cuma rugi kalau. kita jalan kaki untuk, untuk keduniaan atau kesia-siaan atau ada gunanya.. terus menerus saya menghitung, sudah berapa jauh perjalanan saya ini, sehingga setelah melampaui seribu farsa, saya tinggalkan hitungan. Iya tak masalah.. Adapun perjalanan saya dari Kufah ke. maka saya tidak menghitungnya berapa farsya itu kemudian perjalanan dari Mekkah ke Madinah ini semua jalan kaki jelas waktu itu belum ada akangrek. dan beliau memang cerita sering jalan kaki karena duit terbatas sekali. Saya tidak tahu berapa kali saya berjalan Mekah, Madinah berbolak-balik.. Dan saya keluar dari negeri Bahrain, dari dekat kota Shola, Ila Mister, ke Mesir, Mansian, jalan kaki juga, masya Allah. Saman itu banyak u. masya Allah yang menarik ya perjalanan dengan segala suka dukanya dan romantikanya jelas tak sempat selfie, taksempat memang takakan untuk apa gitu. Baik. mungkin apa beberapa kali juga. Yang di, di mana itu? Di Turki. Sempadan ke Rusia eh ke Rusia, ke Romawi. Sumaraja atau. lalu saya kembali dari ke Syam. Masih tersisa tanggung jawab saya, beberapa hadis Abu Yaman, bagaimana. yaitu boleh jadi beliau mendapatkan sanad yang agak panjang untuk apa itu? Sampai ke Hadis maka apa? Saya perlu langsung menemui beliau ya. Hadisnya lengkap. Karena zaman dulu memang ingin mencari sanad yang tinggi. yang pendek saja. Walaupun sudah tahu hadisnya tapi ingin dapat secara langsung ke toko atau yang lebih atasnya lagi. Lalu saya mendengar. Dan itu jelas Abu Khatib Ar-Raziq. selevel dengan apa? Imam Bukhari, Imam, Imam Bukhari sendiri banyak meriwayatkan dari Abu Yaman, Al-Hasan bin Nafi, Al-Himsi, tayib. Lalu saya keluar dari Himmes ke Barisan,. saya eh naik kapal me melalui Sungai Efrat ke Bagdad. Dan saya keluar sebelum dan saya keluar sebelum keluarnya saya dari Syam dan menuju ke Syam dari. ke wilayah Nil. Ada teman kirim gambar ketika beliau sampai di, di, di mana itu? Mmm Sungai Nil yang pecah jadi dua itu. Menunjukkan gambar oh ini saya sudah sampai. Sungai Nil. Termasuk Sungai Tertua dan bersejarah di dunia. Yang banyak ulama di sana. Mmm ana lupa yang dulunya Abu Ammar gimana negara mana itu? Sudah yang ahli sudah, iya. Di situ ada pecahan Sungai Nil. ada pertemuan, ada apa itu terbelah jadi tiga jadinya. Iya. Berbelah dua tapi jadinya tiga kan itu ya berarti. Nah ditunjukkan gambarnya, oh seandainya kita mampu ya ke sana, ke sana. Masalah ke Paris, tak terpisah, saya tak, tak mau ke Paris, tak ada ulama. Hmm. Tapi ke Sudan, ke mana, ke mana yang tempat-tempat bersejarah, yang ada ulamanya masya Allah. Yang masih ada ulamanya tapi. kemudian semuanya dengan jalan kaki. Tak boleh tadi kan naik, naik kapal. Maksudnya ini keadaan terpaksa jelas tak mungkin. kaki di atas. Di atas sungai kecuali lewat kapal, kecuali orang yang berkhayal sebagai wali-wali itu. Heeh. Terbang. Heem.. well ini semua untuk safar saya yang pertama, yaitu pertama kali keluar dari Roy, ini pun sudah melakukan buana sampai situ. Baik, tak sampai gunung cerai. Enggak ada ulamanya.. saya usia dua puluh tahun saya sudah berkeliling yaitu pergi ke sana kemari selama tujuh tahun bukan sekitar campaign Pramuka kalau di Indonesia atau pengakap ini memang. hadis. Saya keluar dari Roid pada tahun dua ratus tiga belas.. kami tiba di Kufah pada bulan Ramadan pada tahun tiga belas maksudnya dua ratus tiga belas tentunya dalam keadaan apa arti rahman masih hidup di Mekkah. sampai kepada kami berita duka wafatnya beliau dalam keadaan kami masih ada di Kufah, padahal beliau ingin apa? Ingin belajar langsung ke sana.. dan saya pulang pada tahun dua ratus dua puluh-satu Hijriah. Masya Allah biografi ulama yang bagus sekali.
Powered by Borodutch Invest
No comments:
Write komentar