Friday, 20 January 2023

Mengharapkan Hidayah tanpa usaha

 

Mengharapkan Hidayah tanpa usaha


Dia mengatakan ketika dinasehati, "Bertaubatlah."

Dia bilang, "Saya belum dapat hidayah lagi".
Memang itu betul, berarti engkau memang belum dapat hidayah, tetapi engkau berdosa karena engkau menempuh jalan setan yang mendukung kemaksiatan dengan menyalahkan Allah.

Hakikatnya menyalahkan Allah.

رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Wahai Rabb-ku, disebabkan karena engkau menyesatkan saya, maka saya pasti akan menghiaskan kebatilan pada mereka.

Berdalilkan dengan takdir. untuk apa? Agar tidak dicela.

Padahal sebabnya dia sendiri, diberi pilihan.

Dia diberi akal untuk ibadah, diberi akal untuk sujud, tapi memilih untuk tidak mau.

Sebagaimana teman kita, ya teman kita, maksudnya orang-orang di, yaitu sesama manusia, disuruh untuk berhenti berjudi, dia bilang, "Saya belum dapat hidayah lagi.

Memang belum, tapi usahanya mana?

Lalu untuk apa engkau berjudi?
"Anak saya belum makan lagi, ya. Ternyata mampu usaha pula. Tapi kenapa memilih usaha yang buruk.

Sebagaimana rezeki itu diusahakan, demikian pula hidayah juga diusahakan. Dan sebagainya.

Kenapa tidak diam saja? Ketika anak istri kelaparan, kenapa tak bilang? Allah belum kasi rezeki? Kita tunggu saja.

Ah kenapa untuk rezeki tak menunggu? Malah usaha sampai separah-parahnya usaha.

Tapi untuk hidayah taknak usaha  menyalahkan Allah. Inii kita cari senangnya saja berarti.

Nah nanti kalau masuk neraka jangan salahkan Allah.

Bilang aja eh Allah belum lagi buka pintu syurga. Bilang gitu. Tapi.tak nak juga.

Sama macam orang yang tak mau menuntut ilmu.

Iya sama masalah itu yang tak mau menuntut ilmu. Eh Allah belum kasi saya taufik untuk bergerak ke pondok  pesantren atau ke masjid.

Tapi untuk bergerak ke mana itu misalkan, kumpul duit untuk ke Genting mampu.  Macam mana itu. Ada usaha.

Nah, usahalah sebagaimana ini diusahakan, itu juga diusahakan..

Eh kalau cara ini dipakai, nanti ah pemerintah tinggal, "Oh rakyat pakai cara itu, kita pakai cara itu.

"Pemerintah janganlah kalian korupsi.

eh apa belum lagi kasih hidayah untuk berhenti. Mereka tak terima layak tak, tak akan terima. pakai cara japria. Celaka kalau seperti itu nanti. Lah iya. Bagaimana yang sedang kena bencana? Ini macam mana ibu belum sampai-sampai lalu apa marah-marah pada bomba. tak boleh bubar mengatakan oh Allah belum kasih hidayah lagi untuk kami membantu kalian tak akan terima dengan alasan itu tapi rakyat biasa pakai alasan itu untuk menjawab dari Allah tinggi alhamdulillah Allah masih merahmati. tak sampai pake cara itu. Cara cara ditolak juga nah itu masalah ya itulah cabarannya ketika hidayah datang tak juga mereka menyambung. Berarti apa? Menipu saja dengan alasan belum dapat hidayah. Hidayah sudah datang, ah diterima juga malah dimusuhi. Nauzubillah. Orang muda kok di masjid baik-baik tak diterima dengan alasan Al Wahabi. Nah sekarang yang datang. yaitu banjir sampai mendekati kepala. Coba. Allah yang marah, dikasih hidayah tak mau, akhirnya musibah yang datang. Ke masjid. Nauzubillah


Sumber Channel Telegram: soaljawab_sheikhabufairuz

No comments:
Write komentar

Archive

BIOGRAFI