Irhafun Nujaba
Mukasurat 133 hadith Abi Hurairah.
Dan dulu ada seorang wanita yg tgh menyusui anaknya, dari kalangan Bani Israil, lalu dia (wanita ini) di lewati oleh seorang lelaki yg sdg mengendarai yg memiliki kemewahan. Maka wanita ini berdoa,
اللهم إجعل ابني مثله
{Ya Allah Engkau jadikanlah anak saya ini seperti dia}
Ini menunjukkan orang tua jelas menginginkan anaknya itu baik, bahagia dan mulia. Ini wajar, sesuatu yg sesuai dgn fitrah.
Cuma apa?
Orang, terkadang menilai sesuatu kemuliaan dan kebahagiaan kerana materi, kerana banyaknya harta atau tingginya darjat di masyarakat. Ha ini yang perlu di perbaiki.
Makanya langsung apa, ada perbaikan. Tapi perbaikan nya betul-betul karomah. Anaknya yang memperbaiki, yamg masih menyusu ini.
Lalu bayinya ini meninggalkan puting susu ibunya. Lalu bayi ini melihat kpd si pengendara tadi. Lalu bayi ini berdoa,
اللهم لا تجعلني مثله
{Ya Allah jangan Engkau jadikan saya semisal dgn dia.}
Berarti apa? Si anak ini membantah ibunya. Menghukumi bahawasanya tidak layak saya dijadikan seperti pengendara yang kaya dan mewah itu. Thoyyib, anak ini menghukumi.
Tapi kenapa tidak langsung berdoa. Kenapa lihat ke pengendara tadi. Disini ada pelajaran dalam fiqh. Apa itu?
الحكم على شيء فرع انتسوره
Hukum tentang suatu perkara merupakan cabang dari penggambarannya.
Dan ini biasa di bahas dalam usul fiqh. Baik dari dalam kitab al usul min ilmi usul punya imam Ibnu Utsaimin, atau pun dalam apa yang di atasnya, jauh diatasnya yaitu Kitab Ibnu Hajar al Futuhi al Hanbali, kitab al Kaukabul Munir mengatakan kaedah ini. "Hukum tentang suatu perkara merupakan cabang dari penggambarannya".
Jadi apa, agar gambarannya itu sempurna perlu bukti2 yg cukup. Makanya anak ini tidak langsung membantah. Dia tengok laki-laki tadi, memang layak tidak, menjadi barometer kebaikan ataukah tidak layak. Ketika sudah lihat, dapat data yg cukup, maka baru dia menghukumi, Ya Allah jangan jadikan saya semisal dia.
Tapi apa, ini karomah. Sebagaimana dijelaskan oleh banyak para pensyarah, ini adalah bagian dari karomah. Kenapa? Kalau sekadar lihat, lihat sekilas, tidak mungkin langsung seseorang layak menghukumi, mengatakan dia tidak layak utk dipermisalkan. Atau oh dia layak. Berarti apa, memang harus di teliti baik-baik. Tapi kenapa sekarang anak ini cuma lihat lalu menghukumi. Ini karomah saja. Adapun dalam praktik sehari-hari, itu tentunya tidak cukup untuk orang macam kita yang boleh dikatakan apa, tidak ada karomah yg aneh-aneh macam itu. Karomah Bani Israil. Thoyyib.
Lalu anak ini menghadap kepada puting susu ibunya dan menyedotnya lagi. Abu Hurairah mengatakan,
كأني أنزرو الى النبي صلى الله عليه وسلم
Seakan-akan saya melihat kepada nabi صلى الله عليه وسلم, يمس اسبأه , sedang menghisap jari beliau.
Ini menunjukkan betapa kuatnya periwayatan Abu Hurairah. Kita tahu kaedah dlm Mustalahul Hadith mengatakan,
صاحب الحديث ادر بحديثه
Pemilik hadith lebih tahu ttg hadithnya.
Dan dia menghadiri kisah itu. Manakala Rasulullah صلى الله عليه وسلم menceritakan hadith itu, Abu Hurairah ada. Sampai mengatakan seakan-akan saya lihat, bagaimana Rasulullah menggambarkan kejadian dimasa itu, yaitu apa, anak itu menghisap puting susu ibunya. Rasulullah menggambarkan.
Dan ini menunjukkan,
جواز البيان بالفعل
Boleh memberikan keterangan dgn perbuatan. Bukan sekadar bicara tapi juga mencontohkan. Seperti ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم membacakan firman Allah تعالى,
وكان الله سميعا بصيرا
Dan Allah itu sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Kata rowinya, kata sahabat, Rasulullah mengisyaratkan ke telinga dan mengisyaratkan ke mata. Jadi ini bukan majaz tapi betul-betul memang Allah تعالى itu punya penglihatan dan punya pendengaran. Rasulullah sampai mencontohkan itu.
Demikian pula ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم membacakan firman Allah تعالى tentang kisah Nabi Musa itu.
فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا
Manakala Robbnya Musa menampakkan diri pada gunung, maka dijadikan gunung itu hancur.
Lalu apa, rowinya yaitu Anas bin Malik dan hadithnya sohih di Musnad Imam Ahmad, menunjukkan bagaimana Rasulullah menceritakan kejadian itu, menggambarkan nya yaitu,
فأخرج ترف خنسره
Rasulullah mengeluarkan hujung jari kelingking, هكذا demikian, فساخ الجبل, langsung gunung itu hancur.
Jadi Allah bukan menampakkan seluruh dzatNya tapi cukup hujung kelingking saja. Ternyata gunung pun tidak kuat. Disini Rasulullah menjelaskan bahawasanya ayat yg global tadi ternyata Allah tidak sampai menampakkan wajah, tidak sampai menampakkan seluruh dzat tetapi sekadar ujung kelingking saja. Itupun gunung tidak kuat. Bagaimana manusia akan kuat.
*Ini menunjukkan BOLEH menjelaskan suatu ilmu atau suatu peristiwa atau suatu pengajaran dgn fi'il.*
Disini Rasulullah bukan hanya bicara tapi mencontohkan betul2 anak ini, setelah bicara mcm itu, seakan-akan tidak ada apa-apa, langsung menyusu ke ibunya lagi. Ini tentunya karomah besar. Ini karomah untuk menyelamatkan aqidah atau agama atau sudut pandang dari ibunya tadi.
Lalu dilewatkanlah pada ibu tadi seorang hamba sahaya perempuan. Hamba sahaya ini sedang diseret oleh masyarakat, sambil dipukuli mengatakan,
سربتي زنيتي
Engkau mencuri, engkau berzina
Baru kemudian, ibu ini mengatakan,
اللهم لا تجعل إبني مثل هذه
Ya Allah jangan lah engkau jadikan anak saya ini seperti wanita itu, yg dihinakan masyarakat dsbnya.
Lalu bayi tadi meninggalkan puting susu ibunya lagi. Lalu dia mengatakan. Thoyyib, riwayat yg lengkap, anak ini lihat apa itu, kes yg kedua apa, setelah lihat baru dia berdoa,
اللهم اجعلني مثلها
Ya Allah jadikanlah saya semisal wanita itu. Thoyyib.
Dalam riwayat yg lain lebih lengkap.
Lalu terjadi perbincangan yaitu apa, perdebatan antara ibu dan bayinya sendiri. Oh ini ajaib tentunya.
Maka si ibu mengatakan, didalam riwayat ini, لماذا, kenapa demikian. Adapun dalam riwayat yg lain, maka apa, ibunya bicara lebih panjang. Yaitu ada seorang yang mewah naik.kenderaan yg hebat, dia lewat dan saya berdoa kepada Allah agar engkau seperti dia:, tapi kenapa engkau justeru bilang, "Ya Allah, jangan engkau jadikan saya seperti dia".
Lalu dilewatkanlah hamba sahaya perempuan yg di pukuli oleh orang2 dan diseret oleh mereka, dan dikatakan سربتي زنيتي, engkau mencuri, engkau berzina, lalu saya berdoa untuk mu, "Ya Allah, jgn engkau jadikan anak saya seperti dia, tapi justeru engkau mengatakan, "Ya Allah jadikan saya seperti dia".
Jelas ini adalah sesuatu yg mengherankan. Thoyyib.
Berarti apa. Ibu ini bertanya dan itu bagus. Kenapa? Kaedah telah mengatakan,
إنما شفأَ الجَحْلِ السُوئَل
Hanyalah obat kejahilan, obat kebodohan adalah adalah apa, bertanya.
Sekarang bertanya, "Kenapa sampai engkau malah menentang ibumu macam ini?" Thoyyib. Ini menunjukkan adab yg baik dari ibunya walaupun ini bayinya sendiri. Tidak kemudian sembarang-barang mengatakan, أسكت diamlah kamu, anak kecil tak faham apa pun misalkan. Ikut orang tua saja. Tidak. Bahkan ibunya disini beradab dengan baik. Kenapa demikian. Anaknya menjelaskan, ini ajaib memang, si anaknya itu. Thoyyib.
Maka bayi ini mengatakan, bahawasanya si pengendara itu adalah orang yg sgt angkuh dan suka memaksakan kehendak. Terutama apa? Orang yg ikut madzhab apa itu, dgn wang segala perkara itu boleh dibereskan. Tidak ada yg mustahil kalau kita pakai wang. Ini biasanya pakai segala cara utk memaksakan kehendak membayar orang. Bahkan membayar polis, bahkan membayar hakim dsbnya. Ini namanya jabbar, suka memaksa. Thoyyib. Maka saya berdoa kepada Allah, dlm riwayat yg lebih lengkap, "Ya Allah, jangan jadikan saya seperti dia". Sementara wanita hamba sahaya ini, mereka mengatakan, engkau mencuri, engkau berzina, sementara wanita itu tidak melakukan itu. Maka saya berdoa, "Ya Allah, jadikanlah saya seperti dia.". Maksudnya apa, Jadikanlah saya termasuk orang yang tidak mencuri, tidak berzina. Yaitu menjaga agama dgn baik-baik. Menjaga kehormatan dgn baik. Bukan maksudnya adalah, Ya Allah jadikanlah saya ini orang yang diseret, dihinakan masyarakat. Bukan itu maksudnya. Tapi apa, tidak berbuat maksiat. Ini yg diinginkan. Yg dimaksudkan didalam hadith ini. Dari sini ada faedah yg diinginkan oleh, di dalam hadith tersebut. Yaitu apa, anak yg mampu bicara walaupun dia masih di dlm buaian. Masih apa, sebagai bayi. Thoyyib. Cuma utk yg di inginkan oleh Sheikhuna Abu Amr jelas bukan kisah ini tapi kisah Juraij, kerana beliau mengalami cabaran yg berat, di tuduh berzina oleh masyarakat. Dan masaalahnya yg menuduh tidak calang-calang, yaitu salah satu pelakunya, sementara kita tahu pengakuan pelaku, ini termasuk bukti terkuat sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qudamah dalam As Syarhul Kabir. Thoyyib. Di antara bayyinah terkuat adalah pengakuan pelaku. Jelas ini bahaya besar. Apalagi ditambah dgn ada bayi lagi. Ha sudah, jarang orang selamat seperti itu, terutama kalau masyarakatnya adalah masyarakat yg jahil. Begitu ada berita, langsung apa. Mereka akan marah2 kepada pihak yg tertuduh. Lalu, boleh jadi rumahnya dibakar atau seperti yg terjadi di Indonesia itu, langsung orangnya di siram benzin lalu di bakar. Atau perempuannya di tuduh oleh pihak lain, langsung di arak, bajunya di robek-robek, di pukuli. Ini banyak masyarakat yg jahil terhadap agama. Thoyyib, tapi di ajari bilang kalian Wahhabi padahal mereka sendiri tidak faham syariat yg betul, kebanyakannya emosional.
Maka cabaran yang dialami Juraij, ini cabaran yang.sangat berat kerana riwayat yamg lemgkap di Bukhari Muslim itu apa, dia di pukuli, bukan sekadar dia di caci maki bahkan di pukuli dan gereja dia itu dihancurkan oleh masyarakat dan seterusnya. Kalau bukan pertolongan Allah yang sangat hebat ini, karomah yang mustahil sudah, berupa bayi mampu berbicara, entah bagaimana cara beliau selamat. Jelas kita pun akan merasa susah kalau posisi gitu, sementara kita, siapalah kita, bagaimana kita akan mengandalkan karomah, cuba kita tanya bayi itu. Nanti malah orang jadi gelak tu. Tapi apa, Juraij di tolong oleh Allah, sangat mengangumkan macam tadi. Beliau wudu' dan solat, memang penting untuk memohon pertolongan dengan melalui wudu' dan solat. Thoyyib.
الى هنا والله اعلم.
Jelas yg penting, polis segera datang untuk menemteramkan masyarakat kerana terkadang kalau polis tidak datang memang apa, orang nya sudah berdarah-darah itu yang tertuduh itu. Belum jelas langsung di percaya berita yang salah tadi.
Setiap zaman ada bantuan dari Allah تعالى melalui terserah Dia.
Yang penting orangnya, ketika belum terbukti betul-betul, orangnya langsung disiksa oleh masyarakat. Banyak kes-kes macam itu
Sumber Channel Telegram: soaljawab_sheikhabufairuz
No comments:
Write komentar