بسم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnya ilmu yang benar adalah sumber pengetahuan yang paling utama. Dan dalil-dalil tentang itu sudah sangat jelas.
Tetapi pengalaman juga sangat penting untuk menempuh jalan yang benar dan selamat dari ketergelinciran. Maka sungguh beruntunglah orang yang diberi Alloh taufiq untuk menggabungkan antara ilmu syariat dan pengalaman yang lurus.
Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anh, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang bersabda tentang kisah Isro dan Mi’roj:
... حتى جئت موسى فقال ما صنعت قلت فرضت علي خمسون صلاة قال أنا أعلم بالناس منك عالجت بني إسرائيل أشد المعالجة وإن أمتك لا تطيق فارجع إلى ربك فسله. (أخرجه البخاري (3207) ومسلم (162)).
“... Hingga aku mendatangi Musa, lalu beliau bertanya: “Apakah yang Anda perbuat?” Aku menjawab: “Diwajibkan padaku sholat limapuluh kali.” Musa berkata: “Saya lebih tahu tentang manusia daripada Anda. Saya telah bersungguh-sungguh berusaha mendidik Bani Isroil dengan usaha yang paling keras. Dan sesungguhnya umat Anda tidak akan mampu (untuk sholat sebanyak itu). Maka kembalilah pada Robb Anda dan mintalah pada-Nya (keringanan).” Al hadits (HR. Al Bukhoriy (3207) dan Muslim (162)).
Al Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh berkata: “Dan di dalam hadits tadi ada faidah: bahwasanya pengalaman itu paling kuat untuk menghasilkan apa yang dicari, berupa pengetahuan yang banyak. Hal itu diambil dari ucapan Musa ‘alaihis salam pada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau telah bersungguh-sungguh mendidik manusia dan berpengalaman dengan mereka sebelum adanya Nabi.” (“Fathul Bari”/7/hal. 218).
Ats Tsa’alabiy rohimahulloh berkata: “Saksi yang paling adil adalah pengalaman-pengalaman. Lidah pengalaman itu paling jujur. Di dalam pengalaman-pengalaman ada ilmu yang baru. Barangsiapa mengetahui pengalaman-pengalaman, akan baguslah untuk dirinya penyerapannya. Percubaan yang dilakukan oleh orang yang baru mencuba adalah penyia-nyiaan hari. Cermin kesudahan-kesudahan itu ada di tangan orang yang berpengalaman.” (“At Tamtsil Wal Muhadhoroh”/Ats Tsa’alabiy/hal. 88).
والحمد لله رب العالمين.
-----------
Perkongsian dari Sheikh Abu Fairuz Hafidzahulloh
(Kiriman Faidah dari Akhuna Hairul Nizam Al Malaysiy حفظه الله)
-semoga bermanfaat-
بارك الله فيكم
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
No comments:
Write komentar