Monday, 26 December 2022

KETIKA ISTRI LEBIH MENDOMINASI DALAM PEMBERIAN NAFKAH

 

KETIKA ISTRI LEBIH MENDOMINASI DALAM PEMBERIAN NAFKAH



Pertanyaan :

بسم الله الرحمن الرحيم

Yaa Syaikh وفقه الله تعالى mohon nasihatnya,

Apakah ada yang salah dengan kondisi keluarga seperti ini:
1. Suami fokus belajar dan mentarbiyah istri dan anak-anaknya, adapun untuk mencari nafaqoh hanya sebagian saja atau tambahan untuk jajan anak
2. Dikarenakan istri mempunyai bisnis sendiri yang dikelola secara online, pemasukan lebih banyak dari itu dikarenakan penghasilan yang lebih dari cukup, secara tidak langsung keduanya memakai uang dari itu untuk berbagai keperluan.
3. Awal yang dirasakan ialah penuh barokah, rezekinya Allah سبحانه وتعالى mudahkan, dan waktu senantiasa fisabilillah tak luput dari menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada keluarga.

Namun alhasil,
• Si istri seperti terlihat yang menafaqohi, dan sifatnya sedikit-sedikit berubah menjadi kadang tidak patuh, nada saat memanggil suami jadi tinggi, dan kadang beralasan capek ketika suami mengajaknya ke atas ranjang
• Si suami seakan-akan kewibawaannya semakin menipis padahal ia mengajarkan agama kepada istri dan anak-anaknya.

Apa yang salah dan apa yang harus diperbaiki, serta mohon nasihatnya antum ahsannya semestinya bagaimana? Dikarenakan si istri dari hari ke hari menjadi berani atau tidak baik pergaulannya kepada suami, dan si suami semakin tak tahan lagi untuk menahan sabar atas perilakunya. Mohon faidahnya
بارك الله فيكم
-----------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Segeralah mohon pertolongan pada Allah ta'ala, lalu bersegeralah berusaha mengembalikan kewibawaan Antum dengan salah satu caranya adalah kembali pada posisi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga. Carilah penghasilan yang cukup untuk Antum sekeluarga, lalu setelah Antum kembali ke posisi yang Allah wajibkan di pundak Antum, mulailah kendalikan istri sebagaimana mestinya dan jangan takut kepadanya, dan jangan pula takut kehilangan dirinya.

Namun selama Antum  tidak menjadi penafkah keluarga sebagaimana mestinya, istri di relung hatinya boleh jadi akan merasa kecewa dan merasa punya alasan untuk bersikap kurang hormat. Dia bersalah, namun Antum juga jangan membuka pintu untuk disalahkan.

Allah ta'ala memang mewajibkan lelaki yang menafkahi istri, bukan sebaliknya. Jika istri yang mendominasi pemberian nafkah, sementara istri kurang berilmu, kurang berakal dan kurang bertakwa, dia boleh jadi akan merasa sebagai pahlawan keluarga, lalu bersikap seperti yang Antum rasakan.

Maka jangan biarkan hal itu berlarut-larut. Kembalikan posisi Antum.

Para Sahabat Muhajirin dulu sibuk berniaga, sambil belajar.
Para Sahabat Anshar dulu sibuk bertani, sambil belajar.
Para Sahabat dari kalangan Badui dulu sibuk beternak, sambil mencari ilmu.

Maka teladanilah mereka.

Lalu jika Antum sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan kewajiban tadi, maka Antum telah bertakwa pada Allah semampu Antum
إن شاء الله.

Kemudian ajaklah istri Antum berbicara baik² tentang posisi masing-masing.
Dan ajak bicara tentang kesabaran di dunia ini.

وفقكم الله.
والله تعالى أعلم بالصواب.
--------------------------------

( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy

No comments:
Write komentar
pergerakan

Archive

BIOGRAFI