Repost by: AlFaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Tafsir Ibnu Katsir:
Sambungan Tafsir al-Fatihah
Sebagai tambahan terhadap tafsir ar-Rohmanir rohim, disebutkan oleh Imam as-Sa’di rohimahulloh bahwasanya secara global 2 nama ini (ar-Rohman dan ar-Rohim) sama2 menunjukkan bahwasanya Allah taala memiliki rohmat yg luas dan agung, mencakup segala sesuatu, mencakup seluruh makhluk hidup dan kedua jenis rahmat ini telah Allah taala tetapkan utk org2 yg bertaqwa dan mengikuti para nabi dan rosulNya. Maka org2 itulah yg berhak mendapat rohmat secara mutlak (yg bersifat menyeluruh). Adapun yg selain mrk, iaitu org yg bukan bertaqwa, maka dia hanya mendapatkan sebagian kecil saja. Mungkin rahmat yg terkait dgn keduniaan dan yg semacam itu. Kemudian Imam as-Sa’di rohimahulloh menyebutkan bahwasanya termasuk dari kaedah yg telah disepakati di antara pendahulu umat ini dan para imamnya adalah bahwasanya beriman kpd nama2 Allah, beriman kpd sifat2 Alllah dan hukum2 dari sifat (fi’il yg diambil dari nama2 Allah dan dari sifatNya) maka ahli Sunnah wal jamaah mengimani itu semua. Misalkan Allah taala adalah rohmanir rohim, bererti kita megimani Dia memiliki sifat2 rahmat yg dgn rohmat itu Allah taala merohmati org yg layak utk dirohmati. Maka dgn pemahaman spt ini, kalau kita tahu bahwasanya Allah memiliki rohmat yg sgt luas kpd para hambanya, maka kesimpulan/konsikuensinya adalah kita yakin bahwasanya seluruh nikmat itu adalah jejak dari jejak2 rohmat Allah, sebagaimana yg telah kita lewati dlm pembahasan yg lain definisi dari rohmat; dia adalah ismun jami’un likulli khoir, kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Suatu nama yg mencakup segala kebaikan. Atau spt yg disebutkan oleh al Qurthubi, rohmat Allah adalah seluruh kebaikan dan karunia Dia. Maka spt itu pula nama2 yg lain, spt nama al-Alim; iaitu Yang Memiliki Ilmu Yang Sempurna dan dgn itu Dia mengajari para hambaNya. Demikian pula al-Kodir, Yang Memiliki Kemampuan Yang Sempurna, iaitu Dia mampu melakukan apapun yg Dia inginkan. Ini adalah pemahaman dari ayat ar-Rohman nir Rohim.
Kemudian yg berikutnya adalah membahas masalsh ‘Alhamd’ iaitu pujian. Disebutkan oleh Imam as-Sa’di rohimahullohinti kpd pujian kpd Allah adalah sanjungan yg diberikan kpd allah taala dgn sifat2 kesempurnaanNya dan juga disebabkan krn perbuatan2Nya yg beredar di sekeliling karunia dan keadilan. Tidak ada perbuatan Allah yg bersifat zholim, tp bersikap adil, bahkan ‘fadl’ (memberikan keutamaan). Maka setelah pujian yg sempurna hanyalah milik Allah, dgn segala sisi jenis pujiannya itu. Kemudian Robbol alamin…alhamdulilahi robbil alamin (Robb sbg badal di sini, atau sebagai atof bayan) robb itu maksudnya al-Murobbi iaitu yang mendidik, yang merawat, yang menumbuhkan dan seterusnya; seluruh alam semesta ini. ’Alamin itu adalah segala sesuatu yg selain Allah, iaitu seluruh makhluk, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Mandur di dlm Lisanul Arob: alam adalah segala perkara yg beraneka raga mini (yg selain Allah).
Dgn apa Allah mentarbiah kita? Pertama kali adalah, dia menciptakan kita, dgn segala sifat dan keindahannya, dan kelengkapan segala nikmat yg ada pd diri kita, dan juga Dia mempersiapkan utk manusia ini berbagai alat yg sesuai utk kemaslahatan manusia itu sendiri. Demikian pula dia mentarbiah para hamba itu dgn nikmat2 yg agung yg dia karuniakan baik itu nikmat yg bersifat umum (mencakup seluruh makhluk berupa rezeki dan bimbingan2 utk kemaslahatan mrk) dan j uga nikmat yg bersifat khusus, iaitu hanya utk para waliNya yg diberi keimanan, taufiq utk menjlnkan kebaikan2, menyempurnakan mrk dgn ilmu pengetahuan dan amal2 yg solih, dan sekaligus menolak dr mrk berbagai factor yg akan menyesatkan mrk dan menghalangi mrk dgn Robbnya, dan nikmat yg lain yg seandainya nikmat itu hilang dr mrk, nescaya mrk akan mengalami kerosakan. Dan hakikat utk nikmat yg khusus adalah taufiq utk menjalankan segala bentuk kebaikan daan agar dia terlindung dr segala jenis keburukan. Dan boleh jadi makna ini adalah rahsia kenapa kebykan doa para nabi adalah dgn lafaz Robb. Dan ini jugak disebutkan oleh Imam Ibnu Qoyyim. Kalau diperhatikan, hampir semua doa para nabi itu ada lafaz Robbi atau Robbana. Kenapa? Kerana di balik itu ada rahsia ttg segala jenis nikmat dan tarbiah dan kebaikan serta penjagaan datang dr nama ini, iaitu ar-Robb (Yang Mentarbiah para hamba). Kenapa? Krn permohonan para nabi itu semua itu masuk ke dlm area rububiah Allah yg khusus. Kemudian firman Allah yg ini (robbil alamin) menunjukkan manakala Dialah yg mentarbiah alam semesta, menunjukkan Dia lah yg sendirian dlm mencipta, mentadbir dan mengatur, sendirian dlm memberikan nikmat dan seterusnya. Dan Dia pula yg sendirian dgn sifat2 dan kekayaanNya. Semuanya adalah dari Dia dan Dia yg menyendiri dgn itu.
Manakala disebutkan ‘robbil alamin’ iaitu nama ar-Robb di sini diidofahkan dgn alam semesta, bahwasanya Dialah yg mengendali dan mengelola mrk semua, maka di sini ada isyarat bahwa alam semesta ini semuanya benar2 memerlukan dan tergantung kpd Allah taala. Ketergantungan dr segala sisi dan dari segala sudut pandang. Masalah nyawa, kesembuhan, rezeki, ilmu pengetahuan, hidayah, pakaian, makanan minuman dan seterusnya yg Allah taala sebutkan dlm hadith Qudsi Abu Dzar itu. Betul2 semuanya tergantung kpd Allah. Kalau Allah tidak memberi, manusia tidak punya apa2. Demikian pula alam semesta ini. Maka di sini ada isyarat, di samping Allah taala memperkenalkan diri Nya ttg status Dia di alam semesta ini, juga ada isyarat ttg bagaimana status para hamba di hadapan Allah. Tidak mungkin mrk mampu menyendiri dari Allah, kemudian mampu mengurusi keperluan sendiri. Betul2 semuanya tergantung kpd Allah. Tidak mampu para hamba itu melangkah 1 langkahpun tanpa izin dari Allah, dan tidak mampu mrk bernafas 1 nafas kecuali itu adalah dgn kebaikan dr Allah taala. Ini adalah hakikat dr ayat ‘alhamdulillahi robbil alamin’. Manakala pengaturanNya adalah sempurna, maka mmg Allah berhak utk dipuji. Spt kata Ibnu Qoyyim: Allah terpuji dr sisi ZatNya. ZatNya yg paling suci, paling indah. Dia terpuji dari sisi namaNya. Seluruh namaNya adalah nama2 yg terbaik.
Kita baca sedikit apa yg dinukilkan oleh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh ttg ayat ini ‘alhamdulillahi robbil alamin’: beliau menukilkan dari Ibnu Jarir: ‘ini adalah 1 sanjungan yg dgn itu Allah menyanjung diriNya sendiri. Allah berhak utk itu krn segala kebaikan ada pd Dia. Termasuk kandungan ini, Allah memerintahkan para hambanya utk menyanjung Allah, seakan2 Allah berfirman: ucapkanlah alhamdulillah. Iaitu kita diperintah, spt ayat2 yg seterusnya nanti (iyyakanakbudu waiyya kanas ta’in; ihdinassirotol mustaqim) hendaklah kalian mengucapkan/berdoa yg semacam itu krn mmg Allah lah yg berhak utk kita pohonkan apapun yg kita inginkan dan Dia juga yg berhak utk dipuji.
Toyyib, illahunna wallahu ‘alam.
No comments:
Write komentar