Repost by: AlFaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Dars 06/09/2020
Bani Israel terus menerus menanyakan tentang sifat lembu, tujuannya untuk membantah dan banyak bertanya.
Warna lembu kuning polos yang membuat gembira, orang yang melihatnya. Tidak terhinakan untuk perkerjaan dan tiada cacat.
Minit ke 4.45
Allah تعتلى menceritakan sikap pembangkangan Bani Israel, taannuth, suka apa, berdalam-dalam tujuannya untuk membangkang, bukan untuk segera menaati, dan banyaknya pertanyaan mereka kepada rasul mereka. Thoyyib.
Sebagaimana yang ini juga di isyaratkan oleh Fadhilatu Asy Sheikh Soleh al Fauzan حفظه الله تعالى, di dalam syarah beliau terhadap Kitabut Tauhid, ketika membahas *Bab Haramnya Gambar Makhluk Bernyawa.*
Beliau mengatakan *dalil telah terang,* mengatakan apa, *haramnya gambar makhluk bernyawa*, tapi kemudian orang menanyakan apakah yang diharamkan hanya dengan, yaitu gambar dengan pena, atau gambar dengan pensil ataukah gambar dengan cat ataukah gambar dengan fotografi ataukah dengan apa.
Kata beliau, *"Tinggalkan saja, tinggalkan saja filsafat-filsafat orang itu.*
Rasul melarang, selesai, kerjakan saja. Yaitu apa, laksanakan apa yang dilarangkan tadi yaitu ditinggalkan tanpa banyak bertanya, tanpa banyak membantah.
Dan inilah yang seharusnya dilakukan oleh Kaum Mukminin,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (51
Hanyalah ucapan orang-orang yang beriman itu, (baik dari kalangan laki-laki ataupun perempuan), apabila mereka diseru kepada Allah dan rasulNya, agar rasul memberikan keputusan diantara mereka, maka mereka itu mengucapkan, "Kami dengar dan kami taat", dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Thoyyib, jadi kunci keberuntungan adalah taat, *mendengar dan taat*, bukan mendengar dan membantah.
Mereka Bani Israel menyusahkan Nabi Musa, maka Allah pun menyusahkan mereka.
Maqbul - tidak kuat; tapi boleh untuk kuat.
*Faedah didars Tafsir al Quran pagi ini. Minit 04.50*
Allah سبحانه وتعالى menceritakan sikap pembangkangan Bani Israel, taannuth, suka apa, berdalam-dalam tujuannya untuk membangkang, bukan untuk segera menaati, dan banyaknya pertanyaan mereka kepada rasul mereka. Thoyyib.
Sebagaimana yang ini juga di isyaratkan oleh *Fadhilatu Asy Sheikh Soleh al Fauzan حفظه الله تعالى*, di dalam syarah beliau terhadap Kitabut Tauhid, ketika membahas *Bab Haramnya Gambar Makhluk Bernyawa.*
Beliau mengatakan *dalil telah terang,* mengatakan apa, *haramnya gambar makhluk bernyawa*, tapi kemudian orang menanyakan apakah yang diharamkan hanya dengan, yaitu gambar dengan pena, atau gambar dengan pensil ataukah gambar dengan cat ataukah gambar dengan fotografi ataukah dengan apa.
Kata beliau, *"Tinggalkan saja, tinggalkan saja filsafat-filsafat orang itu.*
Rasul melarang, selesai, kerjakan saja. Yaitu apa, laksanakan apa yang dilarangkan tadi yaitu ditinggalkan tanpa banyak bertanya, tanpa banyak membantah.
Dan inilah yang seharusnya dilakukan oleh Kaum Mukminin,
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Hanyalah ucapan orang-orang yang beriman itu, (baik dari kalangan laki-laki ataupun perempuan), apabila mereka diseru kepada Allah dan rasulNya, agar rasul memberikan keputusan diantara mereka, maka mereka itu mengucapkan, "Kami dengar dan kami taat", dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Thoyyib, jadi kunci keberuntungan adalah taat, *mendengar dan taat*, bukan mendengar dan membantah.
No comments:
Write komentar