Repost by: AlFaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Dars 06/11/2020
Bahagian 1
Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله تعالى,
قَالُواْ ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِىَ إِنَّ ٱلْبَقَرَ تَشَٰبَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّآ إِن شَآءَ ٱللَّهُ لَمُهْتَدُونَ
Tentang firman Allah تعالى bahawasanya, tentang org2 Yahudi tadi mengatakan, "Sesungguhnya lembu2 tadi itu tersamarkan bagi kami.
Dan sesungguhnya kami إن شاءالله benar2 mendapatkan petunjuk.
Lembu itu tersamar bagi kami. Sifatkan dan uraikan utk kami.
Berkata Ibnu Abi Hatim, berkata *Ahmad Ibnu Yahya al Audi as Sufi*, berkata Abi Sa'id Ahmad ibnu Daud al Haddad,
Dulu ada sebhg mudaris mengatakan, "Pd zaman sekarang, (zaman ketika kami masih di Dammaj), org sufi telah bangkit lagi utk memperhatikan masaakah sanad2, masaalah rijal2 hadith.
Kita katakan sebenarnya, bukan sufi sdg bangkit lagi, tapi kita ahlussunnah yg selama ini byk tertinggal dan tidak memperhatikan masaalah itu. Kerana bukan hanya dizaman sekarang, bahkan di zaman Baihaqi dan sebelumnya, itu orang2 sufi byk yg mempelajari hadith dan mempelajari sanad. Cuma kita yg sering tertinggal sebenarnya.
Jadi bukan kita kemudian merasa tersaingi, "Oh mereka sudah bangkit dan apa, kita yg selama ini tertinggal." Mereka sudah memiliki sanad byk sekali dan ijazah byk sekali, kita yg meremehkan masaalah itu. Padahal nabi kita adalah nabi Muhammad صلى الله عليه وسلمdan kita yg seharusnya lebih memperhatikan masaalah itu kerana itu adalah hak kita, kerana ahlul hadith yg sebenar adalah ahlussunnah waljamaah bukan ahlul bida'. Thoyyib.
*Walaupun jelas sekadar menghafal sanad, sekadar memiliki byk riwayat, itu tidak menunjukkan orangnya itu bagus agamanya.*
Tapi kalau para mubtadi'ah saja sgt memperhatikan masaalah itu, harusnya ahlussunnah lebih layak lagi utk memperhatikan masaalah itu dgn adab2nya dan seterusnya.
Maka kita lihat disini Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur orang2 yg dinyatakan sebagai Sufiyah. Sufi zaman dulu إن شاءالله tentunya lebih bersih dari sufi zaman sekarang.
Memang sepanjang zaman, org sufi sebagaimana mubtadi'ah yg lain, mereka juga byk memperhatikan masaalah riwayat.
Adapun ucapan org2 Sururiyah, "Kita boleh saja belajar kpd sesiapa pun org yg baik, yg hafalannya baik kerana para ulama' pun mengambil ilmu kpd mubtadi'ah, dari sufiyah, dari khawarij dsbnya." Maka jawapannya adalah, para ulama' mengambil riwayatbdariborg2 yg dikhuatirkan kalau ilmu tersebut tidak diambil dari mereka, maka ilmu itu akan hilang. Pertama bileh jadi mmg sebhg riwayat tidak di ketahui dan tidak didapatkan kecuali dari jalur mubtadi' yg ini, dgn taqdir Allah تعالى. Dgn syarat dia adalah mubtadi' yg dari sisi yg lain, sementara hapalannya mmg hapalan yg bagus dan orgnya masih org yg jujur, spt dari kalangan Khawarij yg menganggap bahawasanya kedustaan itu akan merusak keimanan sampai tingkat menyebabkan org murtad. Maka mereka sgt takut utk dusta. Ha yg spt ini tidak mengapa diambil riwayatnya kalau dikhuatirkan tiada jalur yg lain yg menguatkan dbsnya.
Adapun dizaman kita sekarang, الحمدلله riwayat2 telah dibukukan dan juga para ulama ahlus sunnah, ahlul hadith itu masih banyak, maka kita tidak perlu utk belajar dan memgambil riwayat dari org yg jelas2 dia itu adalah ahlul bida'.
Cuma sisi pendalilan kita yg kita inginkan adalah bukannya orang sufi sekarang bangkit tapi kita ahlussunnah yg byk tertinggal. Maka harusnya kita yg lebih bersemangat lagi utk belajar dan mengambil riwayat dstnya dari org yg berhak utk diambil riwayatnya. Sambil kmdn taat kpd adab2nya. Bukan setelah punya riwayat, lalu menyombongkan diri, lalu meremehkan org lain dstnya.
No comments:
Write komentar