Mengusir Setan Dan Bisikannya
![]() |
Untuk pemesanan klik gambar |
Pertama: dengan memohon perlindungan pada Allah dari gangguan setan. Allah ta’ala berfirman:
﴿فَاسْتَعِذْ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ﴾ [النحل: 98].
“Maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”.
Kedua: mengumandangkan adzan.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ فَإِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَثّوِيْبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ المَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُوْلُ: اُذْكُرْ كَذَا اُذْكُرْ كَذَا، لِماَ لَمْ يَكُنْ يَذْكُرْ حَتَّى يَظِلُّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى».
“Apabila dikumandangkan panggilan untuk shalat, setanpun lari ke belakang terkentut-kentut hingga tidak mendengar adzan. Lalu jika panggilan adzan telah selesai, diapun maju ke depan, hingga apabila diserukan iqamat untuk shalat, diapun lari ke belakang, hingga apabila iqamat telah selesai, diapun maju lagi ke depan hingga membuat bisikan-bisikan antara seseorang dengan jiwanya, sampai-sampai orang tadi tidak tahu sudah berapa rekaatkah dirinya mengerjakan shalat." (HR. Al Bukhariy (583) dan Muslim (389)).
Ketiga: membaca Al Qur’an. Allah ta’ala berfirman:
﴿وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا﴾ [الإسراء: 45].
“Dan apabila engkau membaca Al Qur’an, Kami jadikan antara diri-Mu dengan orang-orang yang tidak beriman kepada Akhirat tabir yang tertutup”.
Keempat: membaca Surat Al Baqarah.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةُ».
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian bagaikan pekuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya Surat Al Baqarah." (HR. Muslim (780)).
Kelima: dzikir secara umum.
Dari Al Harits Al Asy’ariy رضي الله عنه bahwa Nabi ﷺ bercerita tentang Nabi Yahya yang bersabda:
«إِنَّ اللهَ أَمَرَنِي بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ أَعْمَلَ بِهِنَّ، وَآمُرُكُمْ أَنْ تَعْمَلُوْا بِهِنَّ، أَوَّلُهُنَّ: أَنْ تَعْبُدُوْا اللهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئاً» -إلى أن قال:- «وَآمُرُكُمْ بِذِكْرِ اللهِ -عز و جل- كَثِيْراً، وَأَنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ طَلَبَهُ الْعَدُوُّ سِرَاعاً فِي أَثَرِهِ فَآتَى حِصْناً حَصِيْناً فَتَحَصَّنَ فِيْهِ، وَأَنَّ الْعَبْدَ أَحْصَنُ مَا يَكُوْنُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِذَا كَانَ فِي ذِكْرِ اللهِ -عز و جل-».
“Sesungguhnya Allah memerintahkan padaku lima kalimat untuk aku amalkan, dan aku memerintahkan kalian untuk mengerjakan kalimat-kalimat tadi. Yang pertama: aku memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dan kalian jangan menyekutukan dengan-Nya sesuatu apapun”. -Hingga beliau bersabda-: “Dan aku memerintahkan kalian untuk menyebut nama Allah عز وجل banyak-banyak, dan bahwasanya permisalan yang demikian itu adalah seperti orang yang dikejar musuh dengan cepat dalam menelusuri jejaknya, lalu orang tadi mendatangi sebuah benteng yang sangat kuat, maka diapun berlindung dengan benteng tadi. Dan sesungguhnya hamba itu paling terlindungi dari setan jika dia sedang menyebut nama Allah عز وجل." (HR. Ahmad (17170).
Saya –Abu Fairuz وفقه الله– berkata: hadits ini juga diriwayatkan oleh At Tirmidziy (2863) dan dia itu shahih)).
-------------------
("Ash Shahihul Muntaqa Min Adzkaril Mushthafa” karya Asy Syaikh Adnan bin Husain Al Mishqariy | Kumpulan Zikir & Do'a Pilihan ( Jilid 2 ) Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظهما الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
No comments:
Write komentar