Thursday, 5 January 2023

Kisah Salman Al Fairisi, Ibnu Sina, hakikat tipu daya Syi'ah

 

Kisah Salman Al Fairisi,  Ibnu Sina, hakikat tipu daya Syi'ah



Assalamu'alaikum...
Apakah benar artikel ini..?👇
--------------

Salman al Farisi adalah seorang perancang dan arsitek penggalian parit dalam perang Khandaq. Ia orang Persia pertama yang masuk Islam. Pasca Nabi wafat, dunia politik Islam berkecamuk dan terpecah-belah. Salman al Farisi memilih berpihak ke kubu Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Ia wafat pada sekitar tahun 652 di Iraq.

Orang-orang Persia sejak zaman pra-Islam hingga moderen sudah dikenal sebagai bangsa yang selalu melahirkan cerdik-cendekia yang hebat. Mungkin karena faktor genetik. Kita mengenal Ibnu Sina sebagai bapak kedokteran moderen, Al Khawarizmi sebagai pencipta angka "nol" dalam matematika, Omar Kayyam dalam astronomi, Rumi dalam dunia filsafat, Ahmad al Biruni sebagai ahli pemetaan bumi, Al Razi sebagai penemu alkohol dan asam sulfat dalam kimia kedokteran, hingga Al Ghazali, filsuf terkenal yang telah memperkaya khazanah Islam. Menurut James Moore dari Cleveland State University, hampir 70% kejayaan dunia intelektual Islam berasal dari para ilmuwan Persia.

Pada era kekhalifahan Bani Umayyah dan Abbasiyah, sebagai pendukung faksi politik Sayyidina Ali yang tersingkir, orang Persia lebih banyak berkonsetrasi dalam eksplorasi keilmuan - yang kemudian berkontribusi besar bagi kejayaan intelektual Islam pada masanya. Hingga sekarang, banyak keturunan Persia yang berdiaspora sebagai ilmuwan dan akademisi di berbagai universitas ternama dunia.

Persia dan Syi'ah adalah Iran di era moderen. Oleh negara barat, termasuk Israel, kebangkitan Iran sangat dikhawatirkan akan kembali membangkitkan kejayaan intelektual Islam seperti abad pertengahan. Kita yang gemar mengafirkan Iran, adalah korban propaganda yang diwarisi fitnah perang Shiffin dan kekecewaan Amerika dalam Revolusi Iran tahun 1979. Dimana Khomeini menumbangkan penguasa besutan Amerika dan memproklamirkan berdirinya Republik Islam Iran. Sejak itulah media barat selalu melekatkan Iran dengan stigma negatif. Terlebih ketika Iran berkenalan dengan Uranium, banyak yang berusaha menjegalnya. Termasuk Saudi, "teman foya-foya dan tangan kanan" pihak Barat di Timur Tengah, yang rajin meng-kafirkan keislaman Iran lewat gerakan Wahabisme.

Ini hal yang penting untuk saya sampaikan, walau saya bukan Syi'ah.

(Islah bahrawi)
----------------------------

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Kisah Salman رضي الله عنه sebagai arsitek perang Khandaq adalah lemah.
Si penulis tadi adalah syi'ah. Dan sebagai taqiyyahnya, dia menyatakan dirinya bukan syi'ah.
Dia menggabungkan Ibnu Sina si zindiq dan dia mencaci Salafiyyin yang dinyatakannya sebagai Wahhabiy.

-selesai-

------------------

(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy

No comments:
Write komentar

Archive

BIOGRAFI