Faidah :
WAJIBNYA MENGIKUTI JALANYA RASULULLAH صلى الله عليه وسلم, DAN MENJAUH DARI JALANYA SETAN BERUPA KEBID'AHAN
Al Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata –dan boleh jadi beliau menukilkan dari Ibnul Jauziy رحمه الله-: “Maka sesungguhnya tidaklah diragukan bahwasanya Rosululloh صلى الله عليه وسلم itu ada di atas jalan yang lurus. Dan barangsiapa meragukan ini, maka dia itu bukanlah seorang Muslim. Dan siapakah yang mengajari dirinya? Kemanakah dia akan berpaling dari sunnah beliau? Dan jalan apakah yang layak dicari oleh seorang hamba selain jalan beliau? Hendaknya sang hamba bertanya pada dirinya sendiri: “Bukankah engkau mengetahui bahwasanya jalan Rosululloh صلى الله عليه وسلم itu adalah Ash Shirotul Mustaqim?” jika jiwanya menjawab: “Tentu,” hendaknya dia berkata: “Apakah Nabi dulu berbuat ini –yaitu: mengikuti bisikan waswas-?” Niscaya jiwanya akan menjawab: “Tidak.” Maka katakanlah pada jiwamu: “Maka tidak ada setelah kebenaran itu kecuali kesesatan. Dan tidak ada setelah jalan ke Surga kecuali jalan ke Neraka. Dan tidak ada setelah jalan Alloh dan jalan Rosul-Nya kecuali jalan setan. Jika engkau mengikuti jalan setan, maka engkau adalah rekan seiring dia, dan engkau nanti akan berkata pada setan itu:
﴿يَالَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ﴾ [الزخرف: 38].
”Wahai engkau, andaikata antara diriku dan dirimu ada jarak sejauh jarak antara barat dan timur, maka sungguh engkau adalah teman seiring yang paling buruk.”
Dan hendaknya dia memperhatikan keadaan para Salaf (pendahulu umat ini) di dalam mereka mengikuti Rosululloh صلى الله عليه وسلم , lalu hendaknya dia meneladani mereka dan memilih jalan mereka.”
(selesai dari “Ighotsatul Lahfan”/hal. 142/cet. Dar Ibni Zaidun).
---------------------
(Dikutip dari kitab : "Bainal Ihtifal Bil Maulidin Nabawiy Wa ‘Alamatul Hubbil Haqiqiy"/Asy Syaikh Abu Fairuz/ hal. 14-19)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
No comments:
Write komentar