Friday, 29 March 2019

Ingin bercadar tapi suami tidak mengizinkan?

 

Repost by: Alfaruq’s Blog 
Sumber Channel Telegram: Nashihatulinnisa

🍃 Ingin bercadar tapi suami tidak mengizinkan ???


📙 Soal dari umm Aisyah Ambon di group wa nashihatulinnisa 


بسم اللّٰه
السلام عليكم ورحمة وبركاته
Afwan Ummu Hanan ada titipan prtanyaan dr tmn..

" Bolehkan ana pakai cadar tnpa seijin suami ?
Ana ingin hijrah
Memakai cadar
Tpi ana takut diusir kluarga dan tdk disukai suami, apa yg harus ana lakukan harus bersabrkah dengan bljr lbh bnyk lagi,,,ataukah ana taati prntah suami dengn tdk pakai cadar dulu...
Dalam hal ini ana br  hijroh
suami dan kelurga Awam...
Jazaakillahu khairan...


➖➖➖➖➖➖➖➖

🖊 Berkata Syaikh Al Allamah bin baz Rohimahullooh :

الواجب عليك ارتداء النقاب، والتحجب عن الرجال الأجانب، ولو أبى أهلك في ذلك، ليس لهم طاعة في هذا، يقول النبي ﷺ: إنما الطاعة في المعروف، والمعروف هو ما شرعه الله جل وعلا وأباحه، ويقول ﷺ: لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق.
فالواجب عليك التستر والحجاب عن الأجنبي كأخي الزوج، أو عمه وكالجيران الذين ليسوا بمحارم وغيرهم، كل رجل ليس محرمًا لك عليك التحجب عنه، ولو أبى أهلك ذلك، لا ليس لك أن تطيعيهم في ذلك.
والواجب عليهم أن يساعدوك على الخير والحجاب، هذا هو الواجب عليهم؛ لأن الله يقول سبحانه: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى [المائدة:2]، ويقول سبحانه: وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۝ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ [العصر:1-3]، فالواجب التواصي بالحق، والتواصي بالحجاب من التواصي بالحق، ويقول سبحانه: وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ [التوبة:71]، والأمر بالحجاب أمر بالمعروف، والنهي عن الحجاب أمر بالمنكر.
فنوصيك بالتستر والحجاب ومخالفة أهلك في ذلك

Yang wajib bagimu adalah berpakaian cadar dan berhijab dari lelaki asing, walaupun keluargamu enggan terhadap hal itu(termasuk suami kamu), sebab tidak ada ketaatan pada Mereka dalam perkara ini , dan Nabi Shollallaahu 'alaihi wassallam telah bersabda:

إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ

 Sesungguhnya taat (kepada makhluk) itu hanyalah dalam perkara ma'ruf  (kebaikan).” 

Dan ma'ruf (kebaikan) adalah apa yang disyariatkan oleh Allooh dan apa yang dibolehkannya.

Dan Nabi Shollallaahu 'alaihi wassallam telah bersabda :

 لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ

“Tidak ada ketaatan (kepada makhluk) dalam bermaksiat kepada Allah, sungguh ketaatan itu dalam perkara yang ma'ruf"

Maka yang wajib bagimu adalah menutup diri  dan berhijab dari lelaki asing seperti saudara lelakinya suami atau pamannya suami dan para tetangga yang bukan mahram dan selain dari mereka, setiap lelaki yang bukan mahram ,wajib atas kamu untuk berhijab darinya, walaupun keluargamu ( suamimu) enggan dengan hal ini , tidak ada bagimu untuk taat pada mereka dalam perkara ini( untuk tidak berhijab dengan hijab yang syar'i kepada yang bukan mahram ).

Dan yang wajib bagi mereka ( suamimu) untuk membantumu diatas kebaikan dan untuk berhijab. Inilah yang wajib atas mereka.

Sebab Allooh 'ta 'la berfirman  .

Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaatan.

Dan juga Allooh berfirman " demi masa , sunngguh manusia betul betul berada dalam kerugian , kecuali orang yang beriman dan beramal Sholih dan dalang berwasiat terhadap Al hak dan kesabaran.

Maka yang wajib saling berwasiat dalam Al hak dan saling berwasiat kepada hijab syar'i  adalah merupakan saling wasiat dalam Al hak .

Allooh berfirman :

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ

*'Orang yang beriman lelaki dan wanita , sebagian mereka sebagai wali atas sebagian yang lain, memerintahkan pada yang baik dan dan mencegah dari kemungkaran*"

Dan perintah terhadap hijab adalah dari perkara yang ma'ruf (baik), dan melarang dari berhijab adalah perkara yang mungkar.

Maka kami menasehatimu untuk menutup diri dan berhijab dan menyelisihi keluargamu dalam hal itu ....

📚 Sumber :

https://binbaz.org.sa/fatwas/15262

✍ Diterjemahkan oleh Abu Hanan As-Suhaily Utsman as Sandakany

🔎 Tambahan pent' .

Seorang mu'min yang berakal lagi bijak adalah yang menerima hukum RabbNya serta tunduk dan menerimanya dengan sepenuh penerimaan, dan tidak pantas setelah itu ia ridho kepada Allooh sebagai RobbNya dan Islam sebagai  agamanya, dan Muhammad sebagai Rasul-nya kecuali ia bersegera dalam meraih  keridhoan Allooh dan Rasul-Nya ,serta lari dari kemurkaan Allooh dan Rasul-Nya, Serta menjalankan perintah Alloh dan Rasul-nya dan menjauhi larangan-nya. Dan tidak menjadikan hawa nafsu sebagai penghalang antara dia dengan perintah Alloh dan Rasul-nya.

Maka tidak boleh bagi istri untuk taat pada suaminya untuk meninggalkan hijab yang syar'i (dengan memakai cadar), walaupun karena ketidak adanya ketaatan pada suaminya dalam hal cadar akan menyebabkan terusirnya ia dari rumah, sekalipun itu perceraian.

Karena hijab dengan bercadar adalah merupakan kewajiban bagi seorang muslimah, dan tidak ada bagi seorang pun pilihan lain didalamnya, dan serta komitmen diatasnya,dan tidak boleh baginya dalam hal ini menelantarkan hijab yang syar'i karena kemauan keluarga yang lain atau selain mereka .

Sebab Allooh ta'ala Dialah yang paling lembut dan paling  mengasihani serta paling  mengetahui mas'lahah(kebaikan) bagi hambanya, dan paling mengetahui perwatakan mereka, dan sungguh Allooh telah memilih untuk mereka syariatnya yang lurus yang mencakup segala kebaikan, dan diantaranya adalah dengan menggunakan hijab syar'i. Dan Rasulullooh lebih utama untuk ditaati dari pada yang lain , maka tidak ada kebaikan bagi suami yang lebih mengutamakan hawa nafsunya, serta membenci syariat Allooh dalam hal ini yaitu  bercadar.

👉🏻Akan tetapi yang sepantasnya dan terlebih dahulu dilakukan bagi istri tersebut adalah untuk terus menerus dan tidak putus asa  dalam mengingatkan suaminya, mengulanginya dan menjelaskan hukum syar'i cadar, juga bahaya melanggar batasan Allooh, dan menjelaskan  dari  suatu perkara yang darurat adalah untuk  berpegang teguh  terhadap apa yang disyariatkan Allooh dan menjelaskan hujjah hujjah atasnya dengan penuh hikmah dan nasehat yang baik , juga menjelaskan pada suami bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allooh akan istrinya ,dan juga dituntut dari suami untuk penjagaan Istrinya didunia dari sisi penggunaan hijab yang syar'i dan agar punya rasa gairah kecemburuan , sebab itu adalah jalan kemuliaan dunia dan akhirat,  serta  istri juga menempuh cara terbaik dalam menasehatinya diantaranya dengan menambah bentuk kebaikan dan ketaatan pada suami ,yang membuatmu dekat dalam hatinya, sehingga nasehat  itu lebih mengena pada dirinya,  dan juga diantara caranya dalam menasehatinya adalah dengan meminta bantuan seseorang yang diharapkan dengan Nasehatnya akan memberikan pengaruh pada suaminya, apakah itu seorang ustadz atau teman terdekatnya atau dengan memberikan tulisan dan risalah tentang hijab yang syar'i,  serta jangan lupa mendoakan untuknya dengan jujur dan ikhlas agar ia mendapatkan hidayah, mudahan-mudahan Allaah melapangkan dadanya dan mengembalikannya pada petunjuk.
 dan juga jangan lupa istri untuk betul betul merasa rendah memohon kepada Allooh akan penjagaanNya terhadap dirinya sendiri, dan hendaklah sang istri untuk senantiasa  kokoh atas apa yang ia berada diatasnya berupa syar'iat Alloh , walaupun itu akan mengantar pada kebencian keluarga ,dan tekanan  ,sebab tidak ada ketaatan pada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah,

Maka tidak halal bagi suami melarang istrinya yang ingin bercadar, bahkan yang wajib atasnya adalah mengajaknya untuk mengunakan cadar , sebab suami akan dimintai pertanggungjawaban 

Alloh berfirman :

يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم واهليكم نارا

Wahai orang orang yang beriman, jagalah diri diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.

Dan Rasulullooh shollallaahu alaihi wa sallam bersabda 

كلكم راع ، وكلكم مسؤول عن رعيته 

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya (HR Bukhori dan Muslim).

Dalam riwayat Ibnu Hibban disebutkan,

إن الله سائل كل راع عما استرعاه : أحفظ أم ضيع

“Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin, apakah ia memperhatikan atau melalaikannya” (HR. Ibnu Hibban  dan dishohihkan oleh Syaikh Al bany dalam ghoyatul maram  No 271).


Dan jika suami menerima syar'iat hijab dengan menggunakan  cadar Al hamdulillaah, dan akan tetapi jika ia terus menerus menentang dan mengancam istri untuk tidak bercadar,maka tidak ada ketaatan pada suaminya, walaupun terjadi apa yang akan terjadi berupa pengusiran dan seterusnya.

Allooh berfirman :

ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا 

Artinya : *"Siapa yang bertakwa kepada Alloh , maka Alloh menjadikan untuknya dari urusannya kemudahan*"

Bersabarlah kamu dalam berhijab dengan cadar ,walaupun hal itu sulit, dan kamu mendapatkan tekanan dan gangguan dari keluargamu،. Tapi ketahuilah itu merupakan jalan menuju surga , sebab yang namanya neraka di liputi dengan perkara syahwat, dan surga diliputi dengan perkara yang disukai syahwat .

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”(HR. Muslim).

والله اعلم بالصواب

نسأل الله أن يوفقك ويعينك ويهدي أهلك الى طريق الحق والهدى أنه سميع مجيب .

21  Rojab  1440 - 28  Maret  2019

‎┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈

‎🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾

No comments:
Write komentar

Archive

BIOGRAFI