TAMBAHAN TENTANG BAYAN SYAIKHUNA YAHYA BIN ALI AL HAJURIY حفظه الله
Pertanyaan :
Bismillah... Mohon ditanyakan ke syaikh abu fairuz, ana dulu pernah mendengar penjabaran hadits bahwa diperbolehkan dusta dalam rangka untuk mendamaikan perselisihan antar ulama Ahlussunnah... Mohon penjelasan syaikh abu fairuz lebih lanjut.. Barokallahufiik.
-------------------
Hadits tadi adalah hadits Asma binti Yazid رضي الله عنها, dan di dalam sanadnya ada Syahr bin Hausyab, dan dia itu lemah. Bahkan sebagian huffazh menyebutkan bahwasanya riwayat yang benar adalah mursal.
Dan mursal itu termasuk hadits yang lemah, bukan hujjah, sebagaimana ditetapkan oleh Al Imam Al Jauzaqaniy dalam kitab beliau "Al Abathil".
Dari sisi lain; kedustaan itu adalah dosa besar, sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam "I'lamul Muwaqqi'in" dan Al Imam Ibnu Muflih rahimahullah dalam"Al Adabusy Syar'iyyah".
Dan juga sedemikian besar bahayanya kedustaan tadi sampai² pengharamannya itu ada di seluruh syariat para Nabi, dan tidak dimansukhkan, sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam "Miftah Daris Sa'adah".
Dari sisi lain, para masyayikh "Al Ibanah" adalah hizbiyyin, terbukti melanggar prinsip² Ahlussunnah Wal Jama'ah, maka mereka bukan Ahlussunnah Wal Jama'ah. Maka apakah kita disyariatkan bersatu lagi dan tidak memusuhi para mubtadi'ah?
Dan memang sebagian hizbul jadid sendiri di Dammaj sudah mengatakan boleh untuk menggunakan kedustaan di dalam melawan Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy hafizhahullah dan para Salafiyyin yang bersama beliau, dengan alasan: "Perang adalah tipu daya".
Jadi mereka menggunakan hadits shahih yang membolehkan memakai kedustaan untuk melawan orang-orang kafir, mereka terapkan hadits tadi terhadap kita. Apakah kita rela diperlakukan sebagai orang kafir sehingga layak diperangi dengan metode kebohongan, kepalsuan dan kedustaan?!
Dan inilah malangnya sebagian ikhwah kita: "Dia masih mencintai mereka, padahal mereka membenci dirinya", seakan-akan roda sejarah perlawanan antara Mukminin dan Munafikin terulang lagi, yang mana Allah menegur sebagian Mukminin yang terpedaya oleh munafikin:
ها أنتم أولاء تحبونهم ولا يحبونكم.
"Demikianlah kalian itu: kalian mencintai mereka padahal mereka tidak mencintai kalian".
Dan dari sisi lain: apakah Antum semua telah membaca selebaran palsu tadi? Isinya adalah bahwasanya Syaikhuna Yahya mengakui kesalahan² beliau, mengakui benarnya tuduhan² yang dihantamkan kepada beliau, dan menyesalkan kenapa para masyayikh tidak mengunjungi beliau, dan seterusnya.
Alangkah buruknya gambaran Syaikhuna Yahya jika dari sisi manhaj sudah salah banyak sekali, juga sering salah menghizbikan orang, dan dari sisi akhlak maunya dikunjungi dan tidak mau mengunjungi sesama Ahlussunnah.
Apakah layak berdusta demi perdamaian dengan cara menghancurleburkan manhaj dan akhlak salah satu pihak secara zhalim?
Makanya Fadhilatusy Syaikh Adnan Al Mishqariy hafizhahullah juga telah mengeluarkan bantahan terhadap selebaran palsu tadi dan membongkar betapa sangat kejinya metode yang dipakai oleh si penulisnya. Dan beliau menghukumi si penulisnya itu termasuk ke dalam hadits Samurah radhiyallahu'anh yang menceritakan tentang mimpi Nabi صلى الله عليه وسلم tentang adzab kubur bagi pembuat kedustaan yang mana kedustaan itu tersebar hingga mencapai seluruh ufuk bumi.
Salah satu rukun hizbiyyah adalah kedustaan.
Cukuplah kejadian yang baru ini sebagai tambahan bukti bahwasanya mereka adalah hizbiyyun dan bukan Salafiyyun.
فالله المستعان وعليه التكلان.
--------------
(Dijawab oleh Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
No comments:
Write komentar