Monday, 9 January 2023

BILA ANAK JENUH BELAJAR AGAMA

 

BILA ANAK JENUH BELAJAR AGAMA



Pertanyaan:
Apa yg harus dilakukan ortu, bila anaknya yg  usia remaja mengalami jenuh belajar agama?
------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala:

Ada banyak cara:
1- ajak dia melihat pohon kelapa dan merenungkan: ada buah yang sudah tua dan kering lalu jatuh sendiri. Ada juga yang masih muda, kuat dan segar tapi direnggut dengan paksa oleh monyet atau pemilik pohon. Ada juga yang masih kecil atau berupa bunga tapi luruh juga diterpa oleh hempasan angin atau derasnya hujan. Atau bahkan mati kering bersama induknya karena sambaran petir. Ajal tidak kita ketahui. Setiap saat semua orang terancam oleh datangnya tamu terakhir: malaikat pencabut nyawa.
Maka apakah bekal yang telah kita siapkan untuk menghadap Penguasa Alam Semesta?

2- Ajak ke pekuburan untuk merenungkan: semua jenis usia ada di situ. Semua jenjang masyarakat ada di situ: dari rakyat jelata sampai bangsawan dan raja akan datang ke alam kubur. Semua lapisan ekonomi ada di situ: yang kaya raya sampai orang miskin papa.

3- ajak ke rumah sakit untuk mengambil pelajaran, dengan gambaran seperti sebelumnya. Dan sakit adalah pintu kematian.

4- ajak ke masjid Salafiyyin yang mana banyak anak² rajin belajar dan menghapal, agar anak terdorong untuk meniru mereka. Kata Al Imam Ibnu Muflih Al Hanbaliy رحمه الله: "Tabiat itu menular".

5- Jangan sering-sering mengajak anak untuk menonton gemerlapnya dunia dan gelimangnya pecinta dunia. Dan jangan biasakan anak main hp, kecuali yang bersifat syar'iy saja.

6- ajak anak berjalan sebentar saja di teriknya matahari, dan ingatkan bahwasanya anak muda yang tumbuh di dalam peribadatan kepada Allah akan dinaungi pada hari Kiamat yang mana matahari didekatkan sejarak satu mil.

7- jiwa kita saja mudah jenuh, jemu dan bosan, apalagi jiwa anak-anak. Maka tidak mengapa sesekali diajak jalan2 dan refreshing di tempat2 yang halal dan menyegarkan jiwa.

والله أعلم بالصواب.
والحمد لله رب العالمين.
------------------

(Dijawab Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy

No comments:
Write komentar

Archive

BIOGRAFI