Wednesday, 4 January 2023

ANTARA MENUNTUT ILMU DAN MERAWAT ORANG TUA YANG SEDANG SAKIT

 

ANTARA MENUNTUT ILMU DAN MERAWAT ORANG TUA YANG SEDANG SAKIT



Pertanyaan :
Assalamu'alaikum syaikh, semoga Allah merahmatimu

Afwan syaikh, ada punya pertanyaan. Semoga antum dapat meluangkan sedikit waktunya untuk menjawabnya syaikh

Manakah yg lebih utama?
Apakah menuntut ilmu atau berbakti dan menjaga orangtua?

Ana sangat ingin pindah ke markiz ustadz Abu Turob, namun disisi lain ana tidak tega meninggalkan orangtua.

Adapun kondisi ibu ana, beliau punya banyak riwayat penyakit serius seperti jantung, diabetes, darah tinggi dan selainnya, dan yg paling sering kambuh adalah penyakit darah tingginya.

Sedangkan bapak ana adalah seorang yg sangat bertanggung jawab, walaupun usianya sudah 64tahun, namun dia masih membawa dagangannya ke kota/kabupaten lain, yang dengan sebab itu beliau terkadang sampai tidak pulang hingga berhari².

Ana sekarang tinggal bersama orangtua karena diminta oleh mereka sewaktu abang ana pindah (dari rumah orangtua) ke kontrakannya. Di Bengkulu ini ada 3 orang abang ana (yg sudah berkeluarga) dan mereka sangat jarang berkunjung kerumah orangtua.

Dan hal² lain yang menjadi pertimbangan ana saat ini ialah, apabila ana pindah ke markiz maka ditakutkan tidak ada yg mengurus ibu jika penyakitnya kambuh, sebagaimana hal itu pernah terjadi beberapa waktu lalu. Ibu harus dirawat dirumah sakit selama beberapa hari, setelahnya bapak juga dirawat dirumah sakit. Namun saat itu saudara ana yg lain seperti sibuk dengan urusannya masing² (dikarenakan dagangan dan istri² mereka). Mereka datang menjenguk orangtua namun tidak betah berlama² disana. Bahkan ketika bapak ana sakit kala itu, beliau menanyakan saudara² ana yang lain yang belum juga datang lalu menangis dengan menutup matanya (karena merasa anaknya tidak peduli).
Juga hal lain yang menjadi pertimbangan ana ialah, jika ana beserta anak dan istri pindah ke markiz, maka tidak ada yg melarang orangtua dirumah untuk bermaksiat, semisal contoh bapak yang sering nonton tv yang membahas hal² ghoib, ibu yang suka memajang foto dirumah dan mengkoleksi patung² keramik berbentuk hewan. Yang alhamdulillah atas izin Allaah, semenjak kami (ana dan adik) berusaha menjelaskan kepada mereka, sedikit demi sedikit hal tersebut berkurang. Seperti niat ibu yang ingin menjual keramiknya karena berbentuk hewan (padahal seharusnya dihancurkan saja) dan bapak sudah mulai mengurangi menonton acara kesyirikan dan selainnya.
Dan alasan ana sangat ingin pindah ke markiz adalah agar dapat menghilangkan kebodohan, ketertinggalan oleh teman² dan adik ana yang sekarang belajar di mahad dan agar terjaga dari fitnah karena hidup di pusat kota.
Juga semenjak ana masih tinggal bersama orangtua, ana jadi menganggur karena banyaknya fitnah ditempat-tempat kerja yang ada (ikhtilat dan selainnya) serta kurangnya modal untuk membuka usaha sendiri. Yang hal tersebut menyebabkan ana dan anak istri merasa malah menjadi beban bapak karena harus mencari penghidupan untuk kami, bukan malah membantu agar beliau bisa istirahat dirumah saja.
Ana mohon solusinya ya syaikh, semoga Allaah dapat hilangkan kegundahan hati ini.
Jazakallaah khoiron syaikh.
-------------------

Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Utamakan orang tua. Pahalanya insyaAllah amat besar, dan kewajibannya jadi fardhu ain jika keadaannya demikian.
Teruslah belajar walaupun jarak jauh.
Suatu saat nanti insya Allah akan terbuka kesempatan dan pertolongan untuk Antum sekeluarga mengejar ketertinggalan dan memenuhi kehausan Antum sekeluarga akan ilmu yang bermanfaat.

Insya Allah Antum sekeluarga akan tetap mendapatkan ilmu yang bermanfaat jika langkah tadi ditempuh, dengan ikhlas dan mengharapkan pahala dari Allah ta'ala.

Ingat kisah Al Imam Muhammad bin Basysyar, guru Al Imam Muslim ibnul Hajjaj رحمهما الله.
Beliau ingin sekali rihlah untuk menuntut ilmu, namun beliau wajib menemani ibu beliau. Maka beliau memilih untuk menemani ibu beliau, sambil tetap belajar semampunya. Setelah ibu beliau meninggal dunia, barulah beliau rihlah ke tempat yang jauh² mengejar ketertinggalan. Ternyata Allah ta'ala memberkahi langkah beliau tadi sampai² beliau dijuluki sebagai "Bundar" yaitu: yang mengelilingi ilmu.
Dan beliau termasuk guru terbesar Al Imam Muslim, selain para imam yang lain yang juga menjadi guru beliau: Asy Syafi'iy, Ahmad bin Hanbal, Al Bukhariy dll.

والله أعلم بالصواب.

-----------------

( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman Bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy

No comments:
Write komentar

Archive

BIOGRAFI