Repost by: Alfaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: Nashihatulinnisa
🍃Adakah Doa khusus
agar tidak terjatuh dalam riya' ??
📙 Soal dari Humairo digroup wa Nashihatulinnisa
Assalamu’alaykum
Ada titip pertanyaan, mudah mudah ust bisa memberikan jawaban gimana cara agr bisa terhindar dari syirik kecil seperti riya
➖➖➖➖➖➖➖➖
ِ #سلسلة_فتاوى_منوعة
*مجموعة أسئلة*
أجاب عليها الشيخ الفاضل/
*أبو الحسن علي بن الحسين الحجاجي* حفظه الله تعالى
📩الســؤال [٢٥٩] :
هل هناك دعاء خاص لمن وقع في نفسه رياء أو سمعه أو وقع في نفسه خوف من أن يقع في نفسه شيء من ذلك؟
📝الإجابـــــة:
روى البخاري في الأدب المفرد ويصححه الشيخ الألباني – رحمه الله تعالى – أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لأبي بكر والذي نفسي بيده للشرك أخفى من دبيب النمل ألا أدلك على شيء إذا قلته ذهب عنك قليله وكثيره قل ( اللهم إني أعوذ بك أن أشرك وأنا أعلم واستغفرك لما لا أعلم ) وحديث ( اللهم إني أعوذ بك من الفقر والكفر والفسوق والشقاق والنفاق والسمعة والرياء ) رواه الحاكم وصححه الألباني ، فالواجب على المسلم أن يدعو بهذه الأدعية التي وردت عن نبينا صلى الله عليه وسلم ، ولا شك أن الرياء من الشرك الخفي الذي خافه نبينا – صلى الله عليه وسلم – ولذا جاء في السنن من حديث محمود بن لبيد – رضي الله عنه – أن النبي صلى الله عليه وسلم – قال(( أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر قالوا ومالشرك الأصغر؟ قال: الرياء)) فعلى المسلم أن يجاهد نفسه ، بالإخلاص لله جل وعلا، في الأقوال والأعمال الظاهرة والباطنة ، كما قال بعض السلف " ما جاهدت نفسي على شيء مثل ما جاهدتها على الإخلاص لله عزوجل"
▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪
🕌 مركز بشائر الخير - بصنعاء - حرسه الله تعالى
للإنضمام إلى قناة الشيخ على التليجرام : http://t.me/AliAlHajjaji
انقر على هذا الرابط للإنضمام إلى مجموعة صوتيات الشيخ علي الحجاجي، واتساب:
https://chat.whatsapp.com/4fg25PXv6Ja0xgsL2Qy8px
📙 Soal : Apakah di situ ada doa khusus bagi orang yang terjatuh pada dirinya riya' atau sum'ah atau terjatuh pada dirinya rasa takut akan terjatuh sesuatu pada dirinya dari riya' atau sum'ah ??
🖊Jawaban Asy Syaikh abul Hasan Ali bin Al Husain Al hajjaji hafidzahullooh ;
Diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam adabul mufrad dan dishohihkan oleh Asy Syaikh Al Albani Rohimahullooh,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَلشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ إِذَا قُلْتَهُ ذَهَبَ عَنْكَ قَلِيلُهُ وَكَثِيرُهُ؟ قَالَ: (قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لما لا أعلم
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Sungguh kemusyrikan itu lebih tersembunyi daripada jejak semut. Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang jika Engkau ucapkan, maka akan hilang darimu (kesyirikan tersebut) baik sedikit ataupun banyak? Ucapkanlah, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat menyekutukanmu dalam kondisi aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepadamu dari apa yang aku tidak ketahui.”
Dan hadits :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْكُفْرِ ، وَالْفُسُوقِ ، وَالشِّقَاقِ ، وَالنِّفَاقِ ، وَالسُّمْعَةِ ، وَالرِّيَاءِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum’ah, dan riya’.”(diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishahihkan al-Albani).
Maka yang wajib bagi seorang muslim untuk berdoa dengan doa doa yang telah datang dari nabi Shollallaahu 'alaihi wassallam . Dan tanpa diragukan bahwa riya' adalah syirik yang tersembunyi yang Nabi takutkan terhadapnya. Karena itulah telah datang pada sunan dari hadits Mahmud bin labid Rodhialloohu Anhu bahwa nabi shollallaahu alaihi wa sallam bersabda
“Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’.
Maka wajib bagi seorang muslim untuk bersungguh sungguh terhadap dirinya , untuk ikhlas kepada Allooh Azza wajalla dalam ucapan dan amalan amalan yang dzhohir dan bathin, sebagaimana sebagian salaf berkata :
"Tidaklah ada sesuatu yang aku bermujahadah [mengerahkan upaya terkeras] atas diriku semisal dengan upayaku untuk ikhlas."
📚 Selesai penukilan .
🔎 Tambahan pent' :
Dan diantara perkara yang membantu agar terhindar dari Riya' dan sum'ah adalah mengingat Kesudahan yang buruk di dunia maupun diakhirat, sebagaimana sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:
من سمَّع : سمَّع الله به ، ومَن راءى : راءى الله به
“Barangsiapa yang (beramal) ingin didengarkan (oleh orang), maka Allah akan memperdengarkannya. Dan barangsiapa yang (beramal) agar dilihat (orang), maka Allah akan perlihatkan.” (HR. Bukhari, dan Muslim)
🖊 Berkata Ibnu hajar Rohimahullooh
قال الخطابي معناه : من عمل عملا على غير إخلاص وإنما يريد أن يراه الناس ويسمعوه جوزي على ذلك بأن يشهره الله ويفضحه ويظهر ما كان يبطنه .
وقيل : من قصد بعمله الجاه والمنزلة عند الناس ولم يرد به وجه الله فإن الله يجعله حديثا سيئا عند الناس الذين أراد نيل المنزلة عندهم ولا ثواب له في الآخرة . أ.هـ " فتح الباري " ( 11 / 336 ) .
🖊 Berkata Al-Khattabi, maksudnya adalah barangsiapa yang beramal tanpa ikhlas,dan dia hanya ingin dilihat dan didengar oleh orang, maka akan dibalas dengan hal itu. Yaitu Allah akan mempermalukannya dan menampakkan apa yang dia sembunyikannya.
👉🏻Ada pula yang mengatakan : bahwa barangsiapa yang amalannya dimaksudkan untuk mendapatkan kedudukan dan posisi dimata manusia , tidak meinginkan dengan amalan tersebut wajah Allah. Maka Allah jadikan perbincangan jelek di kalangan manusia bagi orang yang ingin mendapatkan posisi dan tidak ada pahala baginya di akhirat.
📚Fathul Bari, 11/336
Dan juga Apa yang dikabarkan Nabi sallallahu alaihi wa sallam ,
" أَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يَنْزِلُ إِلَى الْعِبَادِ لِيَقْضِيَ بَيْنَهُمْ وَكُلُّ أُمَّةٍ جَاثِيَةٌ فَأَوَّلُ مَنْ يَدْعُو بِهِ رَجُلٌ جَمَعَ الْقُرْآنَ وَرَجُلٌ يَقْتَتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَرَجُلٌ كَثِيرُ الْمَالِ فَيَقُولُ اللَّهُ لِلْقَارِئِ أَلَمْ أُعَلِّمْكَ مَا أَنْزَلْتُ عَلَى رَسُولِي قَالَ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا عُلِّمْتَ قَالَ كُنْتُ أَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ كَذَبْتَ وَتَقُولُ لَهُ الْمَلائِكَةُ كَذَبْتَ وَيَقُولُ اللَّهُ بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ إِنَّ فُلَانًا قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ وَيُؤْتَى بِصَاحِبِ الْمَالِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ أَلَمْ أُوَسِّعْ عَلَيْكَ حَتَّى لَمْ أَدَعْكَ تَحْتَاجُ إِلَى أَحَدٍ قَالَ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا آتَيْتُكَ قَالَ كُنْتُ أَصِلُ الرَّحِمَ وَأَتَصَدَّقُ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ كَذَبْتَ وَتَقُولُ لَهُ الْمَلَائِكَةُ كَذَبْتَ وَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلانٌ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ وَيُؤْتَى بِالَّذِي قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ فِي مَاذَا قُتِلْتَ فَيَقُولُ أُمِرْتُ بِالْجِهَادِ فِي سَبِيلِكَ فَقَاتَلْتُ حَتَّى قُتِلْتُ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ كَذَبْتَ وَتَقُولُ لَهُ الْمَلائِكَةُ كَذَبْتَ وَيَقُولُ اللَّهُ بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلانٌ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ ثُمَّ ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتِي فَقَالَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أُولَئِكَ الثَّلَاثَةُ أَوَّلُ خَلْقِ اللَّهِ تُسَعَّرُ بِهِمْ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya Allah Tabaroka wa Ta’ala ketika hari kiamat turun kepada para hamba untuk menetapkan keputusannya di antara mereka. Setiap umat dalam keadaan berlutut, dan Orang yang pertama kali dipangil adalah pembaca Al-Qur’an, orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang kaya. Allah berfirman kepada Al-Qari (pembaca Al-Qur’an): “Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu melalui apa yang diturunkan kepada utusan-Ku." Dia menjawab, “Ya, wahai Robbku. Kemudian Allooh bertanya lagi , “Apa yang telah kamu perbuat dengan apa yang telah kamu diajarkan ?" Dia menjawab, “Saya dahulu shalat dengannya siang malam." Allah membantahnya, “kamu bohong." Lalu para Malaikat juga mengatakan kepadanya, “kamu bohong." Lalu Allah berfirman, “Akan tetapi kamu ingin dikatakan bahwa si fulan adalah qori (pandai membaca) dan kamu telah dijuluki demikian.
Kemudian didatangkan pemilik harta (orang kaya), Allah bertanya kepadanya, “Bukankah Aku telah melapangkan (harta) kepadamu, hingga kamu tidak membutuhkan seorang pun." Dia menjawab, “Ya wahai Robbku." Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan terhadap apa yang telah Aku berikan kepadamu?" Dia menjawab, “Dahulu aku menyambung silaturahim dan bershadaqah dengannya." Allah membantahnya, “kamu bohong." Dan para Malaikat mengatakan kepadanya, “Kamu bohong." Allah berkata kepadanya, “Akan tetapi kamu ingin dikatakan bahwa si fulan dermawan. Dan kamu telah dijuluki demikian." Lalu didatangkan orang yang berperang di jalan Allah. Allah bertanya kepadanya, “Kenapa kamu terbunuh?" Dia menjawab, “Kamu memerintahkan untuk berjihad di jalan-Mu. Maka saya berperang sampai terbunuh." Allah membantahnya, kamu bohong." Para malaikat juga berkata kepadanya, kamu bohong." Allah berkata kepadanya, “Akan tetapi kamu ingin dikatakan si fulan pemberani, dan kamu telah dijuluki demikian." Kemudian Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam menepuk kedua pahanya dan mengatakan, “Wahai Abu Hurairah itulah tiga makhluk Allah yang pertama kali di lemparkan ke neraka pada hari kiamat.” (HR. Tirmizdi, dan beliau nyatakan hasan. Dishahihkan oleh Ibnu Hibban,dan Ibnu Huzaimah).
Dan juga yang membantu dalam hal ini , adalah memunculkan rasa muraqabah (pengawasan dari Allooh) , dan Rasulullooh shollallaahu alaihi wa sallam telah bersabda dalam hadits Jibril
" أن تعبد الله كأنك تراه ، فإن لم تكن تراه ، فإنه يراك " .
Kamu beribadah kepada Allooh seakan akan kamu melihatnya , maka jika kamu tidak melihatnya , maka sungguh Allooh melihatmu (HR Muslim)
✍ Diterjemahkan oleh abu Hanan As-Suhaily
17 Rojab 1440 - 24 Maret 2019
┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
No comments:
Write komentar