Repost by: Alfaruq’s Blog
Sumber Channel Telegram: Nashihatulinnisa
🍃 Perbandingan perkuburan Baqi yang sesuai dengan Sunnah dengan perkuburan yang penuh dengan bid'ah.
🔹 إنها مقابر أكابر أصحاب رسول الله ﷺ في بلاد التوحيد ☝ #المملكة_العربية_السعودية 🇸🇦
💎 مقابر البقيع 💎
🚫 لا قبر يرفع ⚰
🚫 ولا أنوار وشموع فوق القبور 💡
🚫 ولا ذبح ولا نذر لها من دون الله
🚫 ولا زيارات شركية وبدعية ❌
🚫 ولا أضرحة تبنى ولا مقامات تشيد ⛔
🚫 ولا سيدهم فلان ولا علان
🚫 ولا قماش أخضر فوق قبر
🔮 رغم أنه يسكنها خير هذه الأمة من أكابر أصحاب رسول الله ﷺ، رضوان الله عليهم جميعا .
✅ إنها عقيدة سنية :
كتاب وسنة بفهم سلف الأمة،
⛔ لا صوفية قبورية ولا أشعرية بدعية ✋
🌹[ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ ]🌹
📕 رواه مسلم .
🍃 اللهم اغفر لهم وارحمهم وارضى عنهم جميعا 🍃
🕯Sungguh itu adalah perkuburan dari para pembesar sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di negara tauhid kerajaan Saudi Arabia.
Yaitu perkuburan Baqi( berdekatan dengan masjid Madinah)
👉🏻Tidak ada satupun kubur yang ditinggikan
👉🏻Tidak ada pula lampu dan lilin di atas kubur.
👉🏻Tidak ada sembelihan dan tidak ada nadzar untuk kuburan selain dari Allooh .
👉🏻Tidak ada ziarah kubur yang mengandung kesyirikan dan bid'ah .
👉🏻Tidak ada kuburan yang dibangun dan makam yang didirikan .
👉🏻Dan tidak ada Sayyid(tuan ,atau sesepuh atau pimpinan) mereka si Fulan (yang tidak diketahui ) maupun si Alan ( yang diketahui disisi suatu kaum) diperkuburan Baqi ,
👉🏻Dan tidak ada kain hijau diatas kuburan.
Meskipun yang akan menempati perkuburan adalah sebaik baik dari ummat ini dari para pembesar sahabat Rasulullah , semoga Allah meridhoi mereka semua.
Sungguh inilah Aqidah sunniyah yang mengikuti kitab dan hadits sesuai pemahaman shalaful ummah.
Bukan pemahaman sufiyyah(bermazhab aliran sufi) , quburiyah (aliran penyembah kubur), berpahaman Aqidah asy'ariyyah bid'iyyah..
Ya Allooh ampunilah untuk penghuni perkuburan Baqi Al garqod (HR Muslim )
➖➖➖➖➖➖➖➖
Tambahan pent'
🔎 Tambahan pent' :
Mungkin ada yang berpikir , larangan di atas semua itu , adalah larangan dari Wahabi Wahabi ....padahal Nabi, beberapa sahabat dan para imam, apakah tepat mereka juga dikatakan Wahabi.
Larangan di atas dari Nabi Shollallaahu 'alaihi wasallam
1⃣Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melarang untuk mengapur kuburan, duduk di atasnya dan membangun di atasnya.” [HR. Muslim].
Larangan mengapuri kuburan, maksudnya dilarang membangunnya dengan kapur, semen dan yang semisalnya.
At-Tirmidzi Rahimahullah menambahkan riwayat,
وَأَنْ يُكْتَبَ عَلَيْهَا
“Dan beliau shallallahu’alaihi wa sallam melarang untuk menulis di atas kuburan-kuburan.” HR. At-Tirmidzi dari Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu’anhuma,
📚lihat Al-Irwa’/ 757
Akan tetapi yang disyari’atkan adalah dengan meletakkan sebuah batu apabila dengan itu sudah cukup sebagai tanda untuk mengenali kuburannya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terhadap kubur sahabat yang mulia ‘Utsman bin Mazh’un radhiyallahu’anhu.
2⃣Dari ‘Ali bin Abi Tholib,
عَنْ أَبِى الْهَيَّاجِ الأَسَدِىِّ قَالَ قَالَ لِى عَلِىُّ بْنُ أَبِى طَالِبٍ أَلاَّ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ
Dari Abul Hayyaj Al Asadi, ia berkata, “‘Ali bin Abi Tholib berkata kepadaku, “Sungguh aku mengutusmu dengan sesuatu yang Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengutusku dengan perintah tersebut. Yaitu jangan engkau biarkan patung (gambar) melainkan engkau musnahkan dan jangan biarkan kubur tinggi dari tanah melainkan engkau ratakan.” (HR. Muslim ).
Imam An-Nawawiy rahimahullah ketika mengomentari riwayat ‘Ali Radhiyalloohu ‘anhu di atas berkata :
فيه أن السنة أن القبر لا يرفع على الأرض رفعاً كثيراً ولا يسنم بل يرفع نحو شبر ويسطح وهذا مذهب الشافعي ومن وافقه
“Pada hadits tersebut terdapat keterangan bahwa yang disunnahkan kubur tidak terlalu ditinggikan di atas permukaan tanah dan tidak dibentuk seperti punuk onta, akan tetapi hanya ditinggikan seukuran sejengkal dan meratakannya. Ini adalah madzhab Asy-Syaafi’iy dan orang-orang yang sepakat dengan beliau”
📚Syarh An-Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim, 3/36
🔎 Perhatikan ucapan para imam madzhab
🖊 Berkata Muhammad bin Idriis Asy-Syaafi’iy rahimahullah :
وأحب أن لا يبنى ولا يجصص فإن ذلك يشبه الزينة والخيلاء وليس الموت موضع واحد منهما ولم أر قبور المهاجرين والانصار مجصصة …… وقد رأيت من الولاة من يهدم بمكة ما يبنى فيها فلم أر الفقهاء يعيبون ذلك
“Dan aku senang jika kubur tidak dibangun dan tidak dikapur/disemen, karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan. Orang yang mati bukanlah tempat untuk salah satu di antara keduanya. Dan aku pun tidak pernah melihat kubur orang-orang Muhaajiriin dan Anshaar dikapur(disemen).. Dan aku telah melihat sebagian penguasa meruntuhkan bangunan yang dibangunan di atas kubur di Makkah, dan aku tidak melihat para fuqahaa’ mencela perbuatan tersebut”
📚Al-Umm, 1/316
🖊Berkata Ibnu Aabidiin Al-Hanafy rahimahullah
وَأَمَّا الْبِنَاءُ عَلَيْهِ فَلَمْ أَرَ مَنْ اخْتَارَ جَوَازَهُ…. وَعَنْ أَبِي حَنِيفَةَ : يُكْرَهُ أَنْ يَبْنِيَ عَلَيْهِ بِنَاءً مِنْ بَيْتٍ أَوْ قُبَّةٍ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ
“Adapun bangunan di atas kubur, maka aku tidak melihat ada ulama yang memilih akan bolehnya. Dan dari Abu Haniifah : Dibenci membangun bangunan di atas kubur, baik berupa rumah, kubah, atau yang lainnya”
📚Raddul-Mukhtaar, 6/380 .
🖊Imam Maalik bin Anas rahimahullah berkata :
أَكْرَهُ تَجْصِيصَ الْقُبُورِ وَالْبِنَاءَ عَلَيْهَا
“Aku membenci mengapur/menyemen kubur dan bangunan yang ada di atasnya”
📚Al-Mudawwanah, 1/189.
🖊Imam Al-Qurthubiy Rahimahullah :
فاتخاذ المساجد على القبور والصلاة فيها والبناء عليها، إلى غير ذلك مما تضمنته السنة من النهي عنه ممنوع لا يجوز
“Menjadikan masjid-masjid di atas kubur, shalat di atasnya, membangun bangunan di atasnya, dan yang lainnya termasuk larangan dari sunnah, tidak diperbolehkan”
📚Tafsiir Al-Qurthubiy, 10-379
🖊 Ibnu Qudaamah Al Hanbaliy rahimahullah berkata :
ويكره البناء على القبر وتجصيصه والكتابة عليه لما روى مسلم في صحيحه قال : [ نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن يجصص القبر وأن يبنى عليه وأن يقعد عليه ] – زاد الترمذي – [ وأن يكتب عليه ] وقال : هذا حديث حسن صحيح ولأن ذلك من زينة الدنيا فلا حاجة بالميت إليه
“Dan dibenci bangunan yang ada di atas kubur, mengkapurnya, dan menulis tulisan di atasnya, berdasarkan riwayat Muslim dalam Shahiih-nya : ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya’. At-Tirmidziy menambahkan : ‘Dan menulis di atasnya’, dan ia berkata : ‘Hadits hasan shahih’. Karena itu semua merupakan perhiasan dunia yang tidak diperlukan oleh si mayit”
📚 Al-Mughniy, 2/382
🖊Al-Mardawiy Rahimahullah berkata :
وَأَمَّا الْبِنَاءُ عَلَيْهِ : فَمَكْرُوهٌ ، عَلَى الصَّحِيحِ مِنْ الْمَذْهَبِ ، سَوَاءٌ لَاصَقَ الْبِنَاءُ الْأَرْضَ أَمْ لَا ، وَعَلَيْهِ أَكْثَرُ الْأَصْحَابِ قَالَ فِي الْفُرُوعِ : أَطْلَقَهُ أَحْمَدُ ، وَالْأَصْحَابُ
“Adapun bangunan di atas kubur, hukumnya makruh berdasarkan pendapat yang shahih dari madzhab (Hanaabilah), sama saja, apakah bangunan itu menempel tanah ataukah tidak. Pendapat itulah yang dipegang kebanyakan shahabat Ahmad. Dalam kitab Al-Furuu’ dinyatakan : Ahmad dan shahabat-shahabatnya memutlakkan (kemakruhan)-nya”
📚Al-Inshaaf, 2/549.
🖊 Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata :
مَسْأَلَةٌ: وَلاَ يَحِلُّ أَنْ يُبْنَى الْقَبْرُ, وَلاَ أَنْ يُجَصَّصَ, وَلاَ أَنْ يُزَادَ عَلَى تُرَابِهِ شَيْءٌ, وَيُهْدَمُ كُلُّ ذَلِكَ
“Permasalahan : Dan tidak dihalalkan kubur untuk dibangun, dikapur/disemen, dan ditambahi sesuatu pada tanahnya. Dan semuanya itu (bangunan, semenan, dan tanah tambahan) mesti dirobohkan”
📚Al-Muhallaa, 5/133.
Jadi sangat beda dengan perkuburan yang ada di tempat kita sekarang, bangunan yang ditinggikan , di buatkan papan nama, di semen , di buatkan kubah, rumah , diberikan tirai, di tambah lagi dengan acara atau ziarah yang mengandung kesyirikan dan bid'ah , walloohu mus'taan .
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
✍ Diterjemahkan oleh:
Abu Hanan As-Suhaily Utsman As-Sandakany
21 Robi'ul awal 1440- 29 November 2018.
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
No comments:
Write komentar